Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo: Perpustakaan Harus Bertransformasi Seiring Kebutuhan Zaman

Kompas.com - 22/03/2021, 18:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Tradisi membaca mampu mendorong keberhasilan sebuah bangsa, oleh karenanya budaya baca perlu terus dikembangkan sejak dini melalui berbagai platform agar mudah diakses oleh orang banyak.

Persoalan akses baca ini mengemuka dalam pemaparan ditekankan kembali oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perpustakaan tahun 2021, pada hari ke-1, Senin, (22/3/2020).

Dihadapan 10.000 lebih peserta, Ganjar menjelaskan, Jawa Tengah tengah giat dalam gerakan revolusi mental, untuk membangun jiwa merdeka menuju bangsa Indonesia yang besar.

Di dalamnya terdapat beberapa pikiran pokok untuk membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan dan hal-hal yang modern.

Oleh karenanya, Ganjar menjelaskan setidaknya ada 6 prioritas perpustakaan Jawa Tengah yang meliputi;

  1. Pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar.
  2. Pemerataan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
  3. Pemerataan layanan pendidikan.
  4. Penguatan literasi untuk kesejahteraan.
  5. Jateng literasi informasi terapan dan inklusif.
  6. Pendampingan masyarakat untuk literasi informasi.

Baca juga: Risma: Perpustakaan Bisa Mengubah Hidup Seseorang, Ini Penjelasannya

Tranformasi perpustakaan seiring zaman

Ia melihat bahwa perpustakaan hari ini memang sudah wajib tampil secara modern, karena kemajuan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan pengembangan perpustakaan merupakan tuntutan masyarakat sekaligus kebutuhan zaman.

Menurutnya, secara umum, potret perpustakaan digital terkini ada pada titik belum adanya konsep rancang bangunan perpustakaan digital. Termasuk tingkat kemudahan dalam konsep aksesbilitas, juga manajemen dan kebijakan perpustakaan digital.

“Mau tidak mau, kita pindah. Kita bergeser. Rasanya anak-anak sekarang lebih mudah dan lebih cepat, apalagi kita sedang pandemi. Mereka bisa belajar, main game dan belajar apapun dengan cepat," jelasnya.

Ganjar menambahkan, "anak-anak sekarang bisa menerobos kemana saja. Tugas kita adalah infrastruktur dan rancang bagunan harus kita siapkan.”

Dalam kesempatan tersebut ia juga menyampaikan pihaknya menjalankan strategi pembangunan perpustakaan melalui beberapa gerakan, antara lain dukungan kebijakan, mulai dari anggaran hingga tim sinergi.

Tidak hanya itu, melalu i-Jateng Ganjar melakukan optimalisasi media sosial sebagai media kampanye.

“Dinas-dinas di Jateng saya dorong untuk punya medsos, dan diusahan verified, centang biru. Soal buku, kita sudah harus siapkan e-book, termasuk banyak aplikasi yang mengembangkan membaca buku tidak hanya di-scrol, tapi juga bisa membukanya per halaman, seperti membaca buku fisik,” katanya.

Gerakan literasi di tengah pandemi

Di sela-sela pemaparaannya, Ganjar mengatakan bahwa ia adalah dirinya adalah pribadi yang sangat suka membaca, dan sudah sangat lama berteman dengan buku.

Maka tak heran jika Ganjar selalu suka jika secara pribadi maupun Pemerintah Jawa Tengah harus mencari buku untuk maksud pembudayaan budaya baca ini.

“Saya itu paling suka dimintain buku. Pasti saya cariin. Kadang saya kontak penerbit untuk minta buku. Mereka punya banyak stok yang bisa dibeli dengan diskon dan bahkan banyak yang menghibahkannya. Kita bisa bantu teman-teman supaya bisa mendapatkan buku baru,” sambung dia.

Baca juga: Belajar Tatap Muka di Jateng Bakal Digelar 5 April, Ganjar: Semua Guru Wajib Vaksin

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau