Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo: Perpustakaan Harus Bertransformasi Seiring Kebutuhan Zaman

Kompas.com - 22/03/2021, 18:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Secara khusus pada masa pandemi ini, kata Ganjar, Jawa Tengah tak berhenti menyuarakan gerakan literasi dan budaya baca, tentu melalui saluran daring, melalui beberapa gerakan seperti Ruang Belajar Modern.

Selain itu, pihaknya juga mengupayakan kursus daring gratis yang diadakan oleh perpustakaan provinsi Jawa Tengah, juga membaca melalui i-jateng.

“Bosan berkegiatan di rumah, ayo ikut kursus online di Perpustakaan Provinsi Jateng. Meski selama pandemi ini kita mengaturnya lebih ketat,” ajaknya.

Hasil dari segala upaya dalam mendukung kegemaran membaca dan meningkatkan indeks literasi masyarakat Jawa Tengah ini adalah Jawa Tengah meraih angka yang cukup signifikan, baik secara online maupun ofline yang terhitung pada Desember 2020, mencapai 2.935.761 orang.

“Mengajak orang membaca itu butuh effort lebih, ketimbang mengajak mereka untuk menonton. Jadi walaupun indeksnya sedang, itu sudah cukup memuaskan,” katanya.

Indeks pembangunan literasi Jateng

Ganjar juga menyampaikan bahwa hasil pembangunan perpustakaan berdasarkan indeks pembangunan minat baca, yang diketahui secara Nasional pada Tahun 2020, masuk kategori ‘Sedang’, yaitu 55,74 persen.

Angka indeks minat baca Jawa Tengah pada tahun 2020 juga termasuk kategori ‘Sedang’, yaitu 61,88 persen, yang dikatakannya masih lebih tinggi dibanding indeks minat baca nasional.

Sedangkan minat baca masyarakat Jawa Tengah berada pada angka 55,17 persen, dengan tiga daerah paling dominan adalah Kab. Karanganyar (70,92 persen), Kota Surakarta (61,92 persen), dan Kabupaten Banjarnegara sebesar 61,83 persen.

Itu semua berasal dari 2.347.072 total jumlah koleksi buku di perpustakaan-perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, dengan klasifikasi jumlah perpustakaan sesuai kategorinya.

Jawa Tengah memiliki 4.664 perpustakaan umum, perpustakaan sekolah/madrasah sebanyak 23.332 unit, perpustakaan khusus sebanyak 377, dan perpustakaan perguruan tinggi sebanyak 251 unit.

“Jumlah ini masih jauh dari cukup, karena kita butuh minimal sekitar enam juta buku. Kita bisa berimajinasi dengan berkelana menggunakan buku. Dalam banyak sesi seminar, saya sering kasih buku,” katanya.

Baca juga: Ada Tim Asesmen, Ganjar Nilai Salatiga Siap Gelar Belajar Tatap Muka

“Dengan membaca dapat meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Minat baca yang tinggi bisa merangsang untuk menjadi pribadi-pribadi yang kritis," harap Ganjar menutup pemaparannya.

Rakornas Bidang Perpustakaan tahun 2021 digelar Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pada 22-23 Maret 2021 mengangkat tema tema "Integrasi Penguatan Sisi Hulu dan Hilir Budaya Literasi dalam Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural" dengan mengundang berbagai pemangku kepentingan terkait penguatan literasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com