KOMPAS.com - Kepala Halal Science Center (HSC) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, Khaswar Syamsu menyatakan, populasi muslim di Indonesia sangat besar bila dibanding negara lain.
Maka dari itu, kata dia, produk halal sangat diperhatikan dan menjadi hal yang sensitif diperbincangkan.
Baca juga: Pakar IPB: Ini Cara Kurangi Permasalahan Anak
Berdasarkan laporan ekonomi Islam Global 2017/2018, Indonesia menjadi peringkat pertama sebagai konsumen produk makanan halal.
Namun berada di peringkat ke 10 dalam hal produksi makanan halal.
Artinya, Indonesia selama ini banyak menjadi target pasar produk halal dari pada menjadi pemain utama dalam produksi dan ekspor produk halal.
"Padahal Indonesia punya potensi untuk memproduksi produk halal," ucap dia melansir laman IPB, Rabu (7/4/2021).
Dia mengaku, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu penopang penting perekonomian Indonesia dan penyedia terbesar produk yang dikonsumsi masyarakat.
Kontribusi UMKM pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, sebut dia, mencakup 99 persen jumlah unit usaha. Meningkat pesat setiap tahunnya dan mencapai 64 juta di tahun 2020.
Lalu, total kontribusi UMKM pada perekonomian nasional sebesar 60 persen, sebesar 97 persen ke penyerapan tenaga kerja, sebesar 58 persen dari total investasi, dan sebesar 14 persen dari total ekspor.
Baca juga: Turunkan Berat Badan Tanpa Bahayakan Kesehatan ala Pakar IPB
Maka, lanjut dia, peluang untuk memproduksi produk halal yang sudah terverifikasi sangat tinggi dan menjadikan produksi produk halal di Indonesia meningkat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.