Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Sembuhkan Asam Urat

Kompas.com - 19/03/2021, 18:41 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, pasti akan muncul keluhan penyakit seperti asam urat.

Asam urat secara ilmiah dinamakan goat yang muncul akibat kandungan kadar asam urat dalam darah yang melampaui batas normal.

Baca juga: Pakar IPB: Minum Air Putih Ternyata Dapat 5 Manfaat

Apabila asam urat ke seluruh tubuh tentunya tidak menyenangkan dan bahkan dapat berakibat fatal. Umumnya perempuan lebih berisiko terkena asam urat.

Indonesia sebagai negara megadiversitas, tentunya memiliki berbagai tanaman herbal lokal yang berkhasiat sebagai obat asam urat yang mudah ditanam di halaman rumah.

Guru Besar IPB Departemen Kimia, Dyah Iswantini mengatakan, terdapat beberapa tanaman herbal yang dapat berkhasiat sebagai obat penyembuh asam urat.

Tanaman herbal lokal, kata dia, seperti sidaguri, kaya akan kandungan alkaloid dan tanin.

Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat pada tumbuhan.

Sedangkan tanin adalah suatu senyawa polifenol yang berasal dari tumbuhan, berasa pahit dan kelat, yang bereaksi menggumpalkan protein atau berbagai senyawa organik lainnya termasuk asam amino dan alkaloid.

Pastinya, tanaman sidaguri ini berkhasiat sebagai obat diuretik dan analgesik.

"Dengan tambahan seledri dan tempuyung, obat asam urat herbal ini dapat bersifat sama seperti allopurinol yang dapat menghambat enzim xanthin oksidase," ucap dia melansir laman IPB, Jumat (19/3/2021).

Dia mengharapkan, budidaya sidaguri perlu ditingkatkan sebagai obat herbal asam urat.

Apalagi produk tersebut telah memenuhi aspek jamu yang baik dan terbuat dari bahan baku yang sudah memiliki standarisasi.

Baca juga: 11 Tips Mudah Rawat Kucing Kesayangan dari Pakar IPB

Terlebih lagi pemerintah telah mencanangkan saintifikasi jamu yang hanya difokuskan pada empat penyakit, salah satunya asam urat.

"Penurunan kadar asam urat dengan formulasi jamu anti goat dinilai setara bahkan melebihi allopurinol," ungkapnya.

Penelitian lanjutan

Saat ini, bilang dia, obat herbal anti goat dengan mekanisme inhibisi kompetitif masih di tahap hilirisasi dan perlu penelitian lanjutan dalam waktu dekat.

"Dalam waktu kurang lebih dua tahun diharapkan dapat dikomersilkan," sebut dia.

Rektor IPB, Arif Satria menyambut baik budidaya sidaguri, agar bisa mewujudkan kedaulatan obat-obatan di Indonesia.

Arif menegaskan, Indonesia masih memiliki tantangan untuk memproduksi obat yang bergantung pada sumber daya alam lokal yang sangat berpotensi.

Baca juga: Pakar IPB: Jangan Lupakan Daging Kerbau, karena Ada 5 Manfaatnya

"Tugas cendikiawan yakni harus menganalisis penggunaan tanaman herbal lokal yang digunakan masyarakat dengan efektivitasnya secara saintifik," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau