Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2021, 16:05 WIB
|
Editor Dian Ihsan

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pernah menyampaikan dunia pendidikan masih dibayang-bayangi oleh tiga dosa besar. Yakni intoleransi, kekerasan seksual dan perundungan.

"Ketiga hal tersebut sudah semestinya tidak lagi terjadi di semua jenjang pendidikan yang dialami oleh peserta didik kita. Khususnya perempuan," ungkap Nadiem saat memperingati Hari Perempuan Internasional.

Kasus kekerasan seksual ini tidak hanya bisa terjadi di lingkungan masyarakat tapi juga cukup rentan terjadi di lingkungan sekolah.

Lantas seperti apa langkah yang harus diambil untuk bisa melindungi diri dari kekerasan seksual di sekolah?

Baca juga: Mendikbud: Masih Ada 3 Dosa Besar dalam Dunia Pendidikan Indonesia

Melansir laman Direktorat SMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kekerasan seksual adalah tindakan yang menjurus ke arah aktivitas seksual pada anak. Baik melalui paksaan, tekanan, atau tipu muslihat tanpa persetujuan dari korban.

Perlu diketahui baik orangtua maupun siswa, bentuk kekerasan seksual pada anak dapat berwujud aktivitas seksual pada anak. Baik melalui paksaan, tekanan, atau tipu muslihat.

Ada banyak ragam tindakan yang termasuk ke dalam kekerasan seksual.

Contohnya seperti mengirimkan atau mempertontonkan konten pornograrfi, menceritakan lelucon seksual atau aktivitas seksual yang membuat tidak nyaman, meminta atau memaksa melakukan hubungan seksual, hingga prostitusi dan juga eksploitasi seksual.

Para siswa, bisa melakukan beberapa hal ini untuk melindungi dari kekerasan seksual.

Baca juga: Dosen UNY: Ini Dampak Bullying bagi Korban dan Pelaku, Berikut Pencegahannya

1. Pahami tubuh yang termasuk bagian privat

Siswa SMP harus paham area-area tubuh yang termasuk privasi.

Bagian tubuh tersebut tidak boleh ditatap terlalu lama dan tidak boleh disentuh oleh orang lain tanpa izin dari kita. Contohnya seperti area dada, kemaluan, dan pantat.

2. Menjauhi lingkungan pergaulan yang kurang baik

Selain itu siswa harus menjauhi lingkungan pergaulan yang kurang baik.

Jika ada teman yang mengajak melakukan tindakan-tindakan asusila, seperti menonton video porno, melecehkan seseorang secara visual, atau menyentuh area privat seseorang, sebaiknya dengan tegas menolaknya dan jangan diikuti.

Dengan begitu, kamu akan terhindar dari kekerasan seksual, baik menjadi pelaku maupun korban.

Baca juga: Agar Presentasi Menarik, Siswa Lakukan 5 Tips Ini

3. Berani melawan kekerasan seksual

Fakta di lapangan, masih banyak korban kekerasan seksual yang tidak berani melawan ataupun melaporkan kejahatan ke pihak berwajib karena malu.

Padahal, kekerasan seksual haruslah dilawan agar memberikan efek jera kepada pelakunya. Jika mengalami kekerasan seksual, segera berteriak dan laporkan kepada guru dan orangtua.

Lingkungan sekolah seharusnya menjadi tempat yang memberikan rasa aman dan juga nyaman kepada peserta didik.

Tidak hanya memberikan rasa aman dan nyaman dalam kegiatan pembelajaran, tapi juga harus memberikan rasa aman dari kekerasan fisik, kekerasan seksual, dan perundungan (bullying).

Oleh karena itu, seluruh elemen sekolah harus bekerja sama dan bersinergi dengan baik untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif.

Baca juga: Siswa, Ini Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Saat Belajar Tatap Muka

Diterapkannya Permendikbud nomor 82 tahun 2015

Terkait pencegahan kekerasan seksual di lingkungan sekolah, Nadiem menyampaikan, saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mendorong terciptanya lingkungan belajar yang aman bagi peserta didik perempuan.

Dengan diterapkannya Permendikbud nomor 82 tahun 2015 tentang pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan untuk tingkat PAUD, Dasar dan Menengah. 

"Saat ini Kemendikbud juga tengah mendiskusikan rancangan Permendikbud pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual di perguruan tinggi. Mekanisme terbaik untuk menerima dan menindaklanjuti laporan tiga dosa besar pendidikan di PAUD, sekolah dasar, menengah yang datang dari siswa, guru atau masyarakat," ungkap Nadiem.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com