Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pertajam "Link and Match", BBPPMPV BOE Malang Teken MoU dengan Sejumlah Lembaga

Kompas.com - 12/04/2021, 18:50 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronik (BBPPMPV BOE) Malang melakukan terobosan untuk mempertajam link and match dengan berbagai lembaga dan badan di Malang.

Terobosan itu dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan 33 lembaga di Malang, Sabtu (10/4/2021).

Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Wikan Sakarinto, Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Ahmad Saufi, perwakilan BBPPMPV BOE Abdul Rochim, serta 33 lembaga terpilih.

Adapun lembaga-lembaga tersebut meliputi empat kategori, yakni lembaga kursus dan pelatihan (LKP), pendidikan tinggi vokasi (PTV), Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA), serta dinas pendidikan di beberapa provinsi di Indonesia.

Baca juga: Kemdikbud Akui Gedung Konstruksi Bengkel Poltera Jadi yang Tercanggih di Indonesia

Untuk LKP, lembaga-lembaga yang berpartisipasi adalah LKP IPTTI, LKP Putra Galuh, Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) Surabaya, serta LKP Brand Brilliant College.

Sedangkan PVT diikuti oleh Politeknik Pekerjaan Umum, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Semarang, serta Politeknik Negeri Banyuwangi.

Kemudian dari kategori IDUKA diisi oleh Aneka Motor Service, Hery Motor Servis Lamongan, PT Bojong Westplas, PT Rasicipta Consultama, PT Enviro Tools, PT CNC Controller Indonesia, dan PT Bumi Intan Gemilang, PT Inixindo Widya Utama, PT PAL, Bengkel Formula, PT Samsung Electronics Indonesia, PT NEC MPI Yogyakarta, PT Propan Raya Industrial Coating Chemical, dan AHASS Asia Group.

Adapun untuk dinas pendidikan yang ikut serta adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Maluku Utara, Dikbud Papua Barat, Dikbud Jawa Tengah, Dikbud Papua, Dikbud Nusa Tenggara Barat (NTB), Dikbud Maluku, Dikbud Sulawesi Barat, Dikbud Jawa Timur, Dikbud Sulawesi Selatan, dan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca juga: Canangkan SMK Pusat Keunggulan, Kemdikbud Minta Semua Pihak Berkolaborasi

Melalui keterangan pers resmi yang diterima Kompas.com, Senin (12/4/2021), Dirjen Vokasi Kemdikbud Wikan Sakarinto mengatakan, “perkawinan” beberapa lembaga lewat MoU itu merupakan upaya khusus yang dilakukan Kemdikbud.

“Beberapa badan atau lembaga, mulai dari perusahaan, sekolah menengah kejuruan (SMK), perguruan tinggi vokasi, serta beberapa industri itu kita kawinkan lewat MoU ini,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, kurikulum juga akan ditajamkan bersama dengan melibatkan dunia pendidikan dan dunia industri.

“Sehingga bisa menjadi acuan kuat dalam membangun link and match antara dunia usaha, industri, dan pendidikan. Harapannya agar bisa mempercepat perwujudan program ini,” ujar Wikan.

Ia pun menambahkan, untuk mempercepat program-program yang ada, maka diluncurkan pula SMK D2 jalur cepat, yakni dengan menambah masa studi SMK dengan satu semester dan magang di tahun industri. Dengan begini, para lulusan SMK bisa lulus dengan membawa ijazah D2.

Baca juga: [HOAKS] Pendaftaran Kuota Internet Free dari Operator dan Kemdikbud

“Sedangkan D3 diperbarui menjadi D4 atau sarjana terapan. Itu terserah kampus akan melakukan apa tidak, bukan dihapus. Kami mendorong seperti itu,” jelasnya.

Tidak hanya mengubah jenjang, program tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Ini dilakukan dengan cara mempertajam kurikulum yang ada di SMK.

“Ini bisa membuat soft skill para siswa menjadi lebih adaptif dan meningkat. Kita harapkan semester depan tahun ini sudah mulai,” harap dia.

Lebih lanjut, ia berharap, adanya kurikulum baru bisa membuat siswa bekerja, melanjutkan studi, dan bina wirausaha (BMW).

“Tidak banyak pengangguran, sehingga mereka bisa melanjutkan studi dan berwirausaha,” katanya.

Sebagai informasi, sarasehan yang digelar di Malang itu diharapkan menjadi awal dari perkawinan pendidikan vokasi dengan DUDI lain, sehingga ke depannya pendidikan vokasi di Malang bisa berinovasi sendiri tanpa harus diinisiasi terlebih dahulu.

Baca juga: Belum Dapat Bantuan Kuota Kemdikbud? Simak 4 Kemungkinan Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau