Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil KaCa UMM, Sarana Trauma Healing Anak-anak Korban Gempa di Malang

Kompas.com - 18/04/2021, 08:35 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini Malang diguncang gempa bumi bermagnitudo 6,7 yang menyebabkan kerusakan ribuan rumah warga dan sejumlah infrastruktur yang ada.

Setelah bencana alam ini, bantuan pun datang silih berganti. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) juga turut berpartisipasi membantu meringankan beban warga yang menjadi korban gempa bumi di Malang. 

Salah satu bentuk bantuan yang diberikan yakni menerjunkan mobil Kamis Membaca (KaCa) UMM ke salah satu wilayah terdampak, yakni di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Malang.

Agenda hiburan bagi anak-anak dengan bercerita kisah dan bermain ini merupakan bagian dari rangkaian program UMM Ramadhan Berbagi.

Baca juga: Tingkatkan Literasi Hukum di Masyarakat, Dosen UMM Ciptakan Aplikasi Ini

Sediakan buku bacaan dan permainan

Salah satu tim mobil KaCa UMM Nurul Hamidah mengatakan, anak-anak yang datang terlihat antusias saat mobil KaCa datang.

Mereka langsung sibuk memilih buku. Sementara lainnya, asyik melihat satu dua tayangan di layar. Usai membaca buku, mereka juga diajak untuk mengikuti kisah Momo dan Jojo.

"Kami juga menyediakan permainan-permainan seperti Rangku Alu, Hulahup serta memindahkan bola dengan tali juga membuat mereka asyik," kata Nurul seperti dikutip dari laman UMM, Sabtu (17/4/2021). 

Rangku alu merupakan permainan yang berasal dari masyarakat Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Permainan ini awalnya dilakukan masyarakat setempat untuk merayakan hasil panen perkebunan dan pertanian.

Baca juga: Siswa, Begini Cara Menata Meja Kursi Kelas Saat Belajar Tatap Muka

Bentuk pembelajaran di luar kelas

Dengan segala aktivitas yang bisa dilakukan di mobil KaCa, pihak UMM berharap hiburan yang disediakan bisa membuat anak-anak korban bencana gampa bumi di Malang kembali ceria seperti biasanya. 

Tidak hanya membawa buku-buku pilihan yang bisa dibaca anak-anak, mobil KaCa ini juga dilengkapi dengan program K-A-N-C-A-N-E yaitu Kepo (Ketahui Potensimu), Ayo Dolanan, Nandur, Coto (Konco Cerito) Babad, Aku Jurnalis, Nonton, dan EYL sebagai upaya untuk memberdayakan pelajar.

Mobil KaCa ini memang hadir membawa konsep pembelajaran luar kelas

Sementara itu Ketua RT 04 RW 04 Desa Pamotan Sugeng Isdianto mengungkapkan, usai bencana gempa, anak-anak terlihat murung dan sedih. Tidak jarang mereka menangis dan bingung karena situasi yang terjadi.

Baca juga: Psikolog UGM: Rentan Di-bully, Jangan Beri Stigma Bodoh Anak Disleksia

Jadi bagian trauma healing

Untungnya banyak bantuan datang dan menghibur para anak-anak yang terdampak gempa bumi di Malang.

Berkat bantuan dari berbagai pihak, termasuk mobil KaCa UMM, Isdianto merasa senang.

"Apalagi melihat anak-anak kembali ceria dan bahagia. Bahagia rasanya melihat mereka kembali tertawa. Semoga bisa segera membaik dan beraktivitas seperti sedia kala," harap Isdianto.

Hal senada juga diungkapkan salah satu orangtua Sinta Oktavia.

Sinta menerangkan, setelah terjadi bencana gempa bumi, anak-anak masih trauma, mereka jadi mudah panik dan menangis.

Baca juga: Agar Sah Jadi Maba Unpad, Langkah Administrasi Ini Perlu Dilakukan

Meski begitu, ia sangat senang ketika tim bantuan dari berbagai pihak datang dan menghibur mereka.

"Kegiatanseperti ini penting sekali bagi anak-anak. Terutama mereka yang berusia di bawah 5 tahun. Berbagai hiburan yang ada juga bisa membantu melupakan memori-memori buruk yang dialami beberapa waktu lalu. Semoga mereka bisa kembali ceria," harap Sinta. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau