KOMPAS.com - Sebagian masyarakat Indonesia tentu familiar atau akrab dengan hasil gambar pemandangan anak-anak sekolah berupa gunung dengan hamparan sawah dan jalan raya.
Atau bahkan, kamu semasa sekolah juga pernah menggambar hal serupa?
Sejak anak berada di PAUD, biasanya sudah diberi kesempatan untuk menggambar bebas.
Dengan membiarkan anak menggambar bebas, hal ini bisa mengasah kreativitas dan membiarkan anak berimajinasi kemudian dituangkan dalam bentuk gambar di atas kertas.
Dalam acara Sapa Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Direktur Jenderal GTK Kemendikbud Iwan Syahril sempat membagikan buku yang sedang dibacanya. Yakni, gubahan Mohammad Sjafei.
Baca juga: Ingin Jadi Peneliti Luar Angkasa? Prodi Ini Bisa Jadi Pilihan Lho
Terdapat dua buku yakni berjudul 'Pendidikan MOHD. SJAFEI INS KAYUTANAM' dan 'Arah Aktif: Sebuah Seni Mendidik Berkreativitas dan Berakhlak Mulia'.
Berikut kami kutipkan pemikiran Engku Sjafei dari buku 'Arah Aktif: Sebuah Seni Mendidik Berkreativitas dan Berakhlak Mulia:
Tujuan utama dari pelajaran menggambar adalah keaktifan. Baik dalam mencipta (kreatif) maupun dalam merasa (emosi).
Baca juga: Trakindo Buka Lowongan Kerja bagi D3-S1 Fresh Graduate
Dengan jalan menyalin gambar orang si anak diasuk ke arah reproduktif (mengulang) tidak ke arah produktif (mengadakan).
"Mohammad Sjafei atau Engku Sjafei ini sangat senang sekali menggunakan kata aktif kreatif. Jadi ini salah satu pokok pikiran dari Engku Sjafei. Beliau berkata dari beberapa kutipan dalam buku tersebut, Bangsa Indonesia harus diaktifkan," kata Iwan seperti dikutip dari akun Instagram Ditjen GTK Kemendikbud, Minggu (18/4/2021).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.