KOMPAS.com - Kemendikbud mempertimbangkan untuk mengevaluasi isi daftar periksa yang wajib dipenuhi sekolah sebagai persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Salah satu alasan masih adanya sekolah belum mengisi daftar periksa terkait (PTM) Terbatas.
Ditengarai, salah satu penyebab adalah terlalu panjangnya daftar periksa yang harus diisi sekolah, sehingga Kemendikbud akan menjadi bahan evaluasi agar ke depan dibuat lebih ringkas, padat, efektif, dan efisien.
"Untuk kesiapan sekolah saya rasa sekolah diimbau agar segera mengisi daftar periksa dari Kemendikbud," kata Plt. Direktur SMA Kemendikbud, Purwadi, dalam Diskusi Pendidikan yang digelar Forum Wartawan Pendidikan dan Kebudayaan di Bogor, 16-18 April 2021.
"Angka sekolah yang mengisi daftar periksa setiap hari bertambah terus," ungkap Purwadi.
Sisi lain, Purwadi mengakui, masih ada sekolah hingga hari ini belum mengisi daftar periksa tersebut. Hal inilah yang akan menjadi bahan evaluasi Kemendikbud untuk mempercepat PTM Terbatas di semua sekolah dapat tercapai Juli 2021.
Tentu saja setelah semua pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah divaksinasi. "Ini kenapa sekolah belum pada mengisi daftar periksa. Ini harus kita evaluasi," kata Purwadi.
Ada beberapa hal menyebabkan sekolah belum mengisi daftar periksa tersebut, salah satunya terlalu panjangnya daftar periksa yang harus diisi.
Purwadi berpendapat, seharusnya daftar periksa tersebut dipersingkat dan diperpadat.
"Kita perlu duduk bersama terkait banyaknya pertanyaan yang disampaikan di daftar periksa. Harusnya yang penting-penting saja sehingga sekolah bisa mengisi dan cepat. Sebab kalau sering meminta data dari sekolah, datanya panjang lebar, sekolah menjadi malas," ungkapnya.
Terlebih lagi sebenarnya, sebagian data yang dipertanyakan dalam daftar periksa sudah ada di dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang sudah diisikan sekolah secara berkala.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.