Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Unpad: Merawat Hati, Kunci Bertahan Hadapi Pandemi

Kompas.com - 26/04/2021, 13:00 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama lebih dari satu tahun. Tak hanya masalah kesehatan dan ekonomi, pandemi juga menimbulkan berbagai masalah psikososial di masyarakat. Stres menjadi salah satu kondisi yang banyak dialami, termasuk di kalangan para tenaga kesehatan.

Hal tersebut disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Suryani. Ia mengatakan selain menjaga kesehatan, merawat hati di masa pandemi penting untuk dilakukan.

Bila hati tidak dirawat, lanjut dia, imunitas individu juga akan menurun sehingga berisiko tinggi terinfeksi penyakit.

“Maka saya usulkan protokol kesehatan itu harusnya 6 M. Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, membatasi mobilitas, menjauhi kerumunan, dan merawat hati,” ujar Suryani dalam Satu Jam Berbincang Ilmu (Sajabi) “Merawat Hati di Saat Pandemi: Mengulas Masalah Psikososial Covid-19” seperti dirangkum dari laman Unpad, Senin (25/4/2021).

Baca juga: [POPULER EDUKASI] Alasan Awak Kapal Selam Tidak Keluar dari Pintu Emergency | Kunci Sukses Jadi Peternak Ayam Kampung | Syarat Daftar Sekolah Tinggi Intelijen Negara

Guru Besar yang menekuni bidang keahlian "mental health nursing" ini menjelaskan, hati harus tetap dijaga untuk tetap dalam kondisi optimal dan berada di koridor positif.

Ia pun memberikan sejumlah tips bagaimana merawat hati di masa pandemi:

1. Mulai dari fisik

Cara merawat hati, kata dia, meliputi beberapa hal. Pertama, menjaga fisik supaya tetap rileks.

Fisik yang rileks ini di antaranya bisa didapatkan dengan berlatih pernapasan dalam setiap hari.

Suryani juga menyarankan untuk rutin berolah raga minimal setengah jam sehari .

Tak kalah penting, menerima tatanan kehidupan baru dengan mengikuti protokol kesehatan.

“Kita tidak boleh denial, karena kalau begitu kita tidak akan sehat. Psikososial kita akan kena,” ujar Ketua Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI) Jabar ini.

Baca juga: Pakar Unpad Bahas Fenomena Kata Aing, Kasar tapi Banyak Digunakan

2. Jaga pikiran positif

Menjaga pikiran tetap positif menjadi salah satu faktor penentu hati yang tenang.

Dapat diupayakan dengan cara menghindari berita hoaks dengan langsung mencari informasi atau berita dari sumber yang kredibel.

Termasuk melihat orang di sekeliling dengan perasaan cinta. Hindari perasaan kesal dalam menghadapi orang-orang sekitar.

“Kita harus sehari-hari itu merasa bahagia, merasa senang,” ujar Kepala Departemen Keperawatan Jiwa Fakultas Keperawatan Unpad ini.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau