Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/05/2021, 15:55 WIB
|

Komitmen ini, lanjut Prof. Panut, diwujudkan dengan mengeluarkan berbagai kebijakan, antara lain Peraturan Rektor No. 14 Tahun 2020 tentang Kerangka Dasar Kurikulum yang memberi tempat untuk pelaksanaan program Merdeka Belajar di seluruh program sarjana dan sarjana terapan selain bidang kesehatan.

Selain itu, UGM juga membentuk tim MBKM yang bertugas mempersiapkan berbagai pedoman pelaksanaan serta mengawal penyelenggaraan program-program Merdeka Belajar di UGM.

Baca juga: Siswa, Ini Nama Kapal Selam Milik TNI AL Selain KRI Nanggala-402

Merdeka Belajar diharapkan akan memperkaya keilmuan para mahasiswa dengan wawasan di luar ilmu inti program studi dan menambah soft skill sebagai bekal untuk terjun ke dunia kerja dan bermasyarakat.

"Merdeka Belajar juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam solusi persoalan bangsa selagi para mahasiswa masih berada di bangku kuliah," tandas Rektor.

Tiap departemen dan prodi diberi keleluasaan

Dengan adanya program ini, tiap departemen dan prodi sebagai pemilik kurikulum diberi wewenang penuh untuk mengambil dan meramu opsi-opsi yang diistilahkan sebagai jalur merdeka penuh, jalur kombinasi dan jalur biasa.

Rektor menambahkan, semua keleluasaan yang diberikan untuk berkreasi dalam melaksanakan Merdeka Belajar perlu dijaga.

Hal ini bertujuan agar tidak menghasilkan sarjana generalis yang tak memiliki kedalaman ilmu di bidangnya. Selain itu juga merugikan mahasiswa maupun masyarakat sebagai pihak yang memerlukan keahlian khusus dari lulusan UGM.

Baca juga: Bahaya Makan Gorengan untuk Buka Puasa, Ini Penjelasan Pakar Gizi

Kurikulum program studi di UGM harus tetap memenuhi standar internasional yang ditunjukkan dengan perolehan akreditasi internasional bagi program studi di UGM.

"Di saat inilah kedisiplinan dalam menjaga mutu pendidikan dan pengajaran perlu terus kita tingkatkan. Seperti apa yang disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara, di mana ada kemerdekaan disitulah harus ada disiplin yang kuat," tutup Prof. Panut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+