KOMPAS.com - Bagi siswa SMP, pasti sudah pernah mempelajari tentang rotasi bumi. Rotasi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi sumbunya atau porosnya dari arah barat ke timur.
Proses perputaran bumi mengelilingi sumbunya ini disebut dengan kala rotasi, yaitu selama 23 jam 56 menit 4 detik. Kala rotasi ini biasa dikenal dengan sebutan satu hari.
Namun, peredaran bumi mengelilingi sumbunya tidak akan terasa karena adanya gravitasi. Jadi, gravitasi bumi dapat menarik semua benda ke arah pusat gravitasi bumi itu sendiri.
Hal ini mengakibatkan manusia tidak akan merasakan pergerakan rotasi bumi atau jatuh saat posisinya ada di bawah bumi.
Baca juga: Intip Keseruan Belajar di Alam Terbuka ala Kampus Mengajar
Merangkum dari laman Ruang Guru, rotasi bumi ini bisa mengakibatkan beberapa hal terjadi dan bisa dirasakan oleh manusia. Mau tahu apa saja akibat rotasi bumi? Yuk simak ulasan berikut ini.
Rotasi bumi mengakibatkan terjadinya siang dan malam. Hal ini terjadi karena ada dua bagian bumi yang sebagian menghadap matahari dan sebagian lagi membelakangi matahari.
Bagian yang menghadap matahari mengalami waktu siang sedangkan bagian yang membelakangi matahari mengalami waktu malam.
Baca juga: UGM Peringkat Pertama Raih Pendanaan PKM 2021
Pernahkah terbersit pikiran bahwa matahari itu bergerak mengelilingi bumi? Ternyata pemikiran itu tidak benar lho. Sebenarnya, justru bumi yang mengelilingi matahari.
Matahari menjadi pusat tata surya yang dikelilingi planet-planet di dalam orbitnya, termasuk bumi.
Peristiwa itu disebut gerak semu harian matahari. Pergerakan semu harian matahari disebabkan rotasi bumi yang membuat matahari seolah-olah mengelilingi bumi. Matahari merupakan bintang yang menghasilkan energi atau cahaya sendiri.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.