Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Athifah dan Naila Raih Penghargaan Bergengsi Penelitian ISEF 2021

Kompas.com - 22/05/2021, 15:06 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Kabar membanggakan datang dari ajang Regeneron International Science and Engineering Fair (ISEF) 2021, kompetisi penelitian bergengsi tingkat dunia bagi siswa.

Setelah sempat absen selama 2 tahun, siswa Indonesia kembali unjuk prestasi di ajang ISEF 2021 yang digelar secara daring 3-6 Mei 2021.

Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud Ristek mengirimkan 3 tim untuk mengikuti kompetisi riset dan inovasi ini dan 2 tim berhasil lolos dan mendapatkan penghargaan.

Kedua tim yang berhasil lolos dalam ISEF 2021, yakni:

  • Bidang lomba Fisika Terapan dan Rekayasa: I Gusti Ngurah Sucahya Satria Adi Pratama dan Ni Putu Ari Budiani (SMAN Bali Mandara), judul penelitian "Vanilla Breeding Gun".
  • Bidang lomba Ilmu Sosial dan Humaniora: Athifah Qonita Millati dan Noor Naila Imtinan Himam (SMAN 28 Jakarta), judul penelitian "Optimizing Student’s Working Memory Capacity with Binaural Beats".

Kedua tim ini berhasil menyabet 3 penghargaan meliputi satu special award dan 2 grand award.

American Psychological Association sebagai salah satu organisasi psikolog terkemuka dunia memberikan 3rd Special Awad kepada Athifah Qonita Millati dan Noor Naila Imtinan Himam dari SMAN 28 Jakarta.

Sedangkan 4th Grand Award kembali diberikan kepada tim Athifah Qonita Millati dan Noor Naila Imtinan Himam dan tim I Gusti Ngurah Sucahya Satria Adi Pratama dan Ni Putu Ari Budiani.

Baca juga: Perkuat Keunggulan Kompetitif, Puspresnas Jalin Sinergi Perguruan Tinggi

Tantangan kompetisi di masa pandemi

Athifah Qonita Millati dan Noor Naila Imtinan Himam dari SMAN 28 Jakarta yang meraih 2 penghargaan bergengsi tersebut mengungkapkan mengikuti kompetisi penelitian tingkat dunia di tengah masa pandemi bukan perkara mudah.

Terlebih, mereka juga harus pandai mengatur waktu dalam mempersiapkan kelulusan mengingat Athifah dan Naila saat ini berada di kelas 12 SMA.

"Terdapat beberapa tantangan yang kami hadapi, baik dalam melaksanakan penelitian nya secara umum maupun tantangan baru yang timbul akibat adanya pandemi," ungkap Naila saat dihubungi Kompas.com (22/5/2021).

"Karena kami merupakan murid kelas 12, kami juga perlu mengatur waktu sebaik mungkin karena padatnya jadwal belajar mengajar dan lomba," tambah Athifah.

Adanya pandemi Covid dan kebijakan PSBB mengharuskan mereka untuk melaksanakan seluruh kegiatan di rumah masing-masing. "Sehingga kami terdorong untuk memutar otak sebaik mungkin guna meminimalisir efek dari tantangan baru yang muncul," ujar Naila.

Athifah menjelaskan, metode penelitian yang mereka gunakan adalah metode eksperimen. Akan tetapi, pengambilan data secara virtual memungkinkan munculnya variabel extraneous (variabel bebas yang tidak dapat dikendalikan) pada lingkungan subjek yang tidak mampu mereka kontrol secara langsung.

Penelitian Naila dan Athifah dalam ISEF 2021 mengangkat tema "Optimizing Student’s Working Memory Capacity with Binaural Beats".

"Kami menguji tiga jenis binaural beats, sebuah audio intervensi yang dapat menstimulasi gelombang otak, untuk mencari tahu mana yang paling berpengaruh pada working memory capacity agar memperoleh metode yang bisa meningkatkan performa belajar pelajar SMA ketika melakukan pembelajaran jarak jauh," ungkap Athifah.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau