Dimulai dari Subtema Geopolitik dengan judul “Instabilitas Politik di Timur Tengah dan Kausalitasnya Terhadap Implementasi Moderasi Beragama di Indonesia”, “Mengarusutamakan Strategi Moderasi Beragama sebagai Konter Fetakompli Radikalisme” pada pembahasan Subtema Agama, “Peran Institusi Pendidikan dalam Upaya Mengokohkan Narasi Kebangsaan” pada Subtema Pendidikan, dan Subtema Ekonomi yang bertajuk “Penguatan Potensi Ekonomi Syariah Menuju Kesejahteraan Masyarakat di Era Pandemi”.
Pada Sesi Daring ini, para pembicara dari bidang-bidang terkait yang hadir antara lain Luthfi Rauf selaku Duta Besar LBBP RI untuk Mesir, Alvin Dermawan sebagai Atase Pertahanan KBRI Kairo serta Hajriyanto Yasin Tohari selaku Duta Besar LBBP RI untuk Beirut, pada Subtema Geopolitik.
Baca juga: Universitas Pertahanan Buka Beasiswa S2, Bebas Biaya Kuliah dan Hidup
M. Makmun Rasyid Penulis dan Praktisi Media, Yenny Wahid Komisariat Garuda Indonesia. Yahya Cholil Staquf Katib Aam PBNU, Imam Shamsi Ali Direktur Nusantara Foundation, pada Subtema Moderasi Beragama.
Muhammad Amin Abdullah Guru Besar Filsafat UIN Sunan Kalijaga, Faried F Senong Peneliti di Pusat Kajian Qur’an Jakarta, Hamid Fahmy Zarkasyi Rektor Universitas Darussalam Gontor, pada Subtema Pendidikan.
Sandiaga Salahuddin Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI serta Arief Rosyid Komisaris Independen BSI, mengisi dalam Subtema Ekonomi.
Di samping itu, hadir pula Muhsin Syihab Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kementerian Luar Negeri, Suyitno Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Deputy Chief of Mission KBRI Cairo M. Aji Surya, Farhan Azis Wildani Presiden PPMI Mesir. Hamzah Assuudy Lubis Koordinator PPIDK Timtengka, juga Choirul Anam Koordinator PPI Dunia.
Jika merujuk ke rencana awal, agenda simposium seharusnya dilanjutkan dengan Grand Opening, Gala Dinner, Sidang Internal, City Tour serta Grand Closing secara luring di Kairo, Mesir.
Namun, dengan dinamika Covid-19 yang begitu cepat, hal ini menjadi tersendiri sehingga panitia pun dituntut untuk adaptif. Maka dengan begitu, tanpa mengubah esensi simposium sebagai forum silaturahmi antara PPI Negara Kawasan Timtengka serta wadah untuk melahirkan gagasan gagasan strategis, acara dipadatkan menjadi satu hari dalam Kongres Kawasan PPIDK Timtengka.
“Kita di sini ditantang keadaan. Tapi seberat apa pun keadaan, kita harus menyesuaikan. Seburuk apa pun pandemi, kita tidak boleh terhenti. Maka ini yang menjadi pesan kepada tuan rumah simposium tahun depan,” Pungkas Isa dalam pidato penutupannya.
(Penulis: Naya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.