Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Siswa Indonesia Siap Unjuk Kemampuan di Olimpiade Informatika Asia-Pasifik 2021

Kompas.com - 22/05/2021, 21:59 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak tujuh belas siswa SMA dari beberapa provinsi menjadi wakil Indonesia dalam ajang Olimpiade Informatika Asia-Pasifik atau Asia Pacific Informatics Olympiad (APIO) yang berlangsung secara daring tanggal 21-26 Mei 2021.

Secara khusus, dalam APIO 2021, Indonesia juga menjadi tuan rumah penyelenggara olimpiade informatika siswa yang diikuti 920 peserta dari 34 negara.

APIO tahun ini merupakan hasil kerja sama antara Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud Ristek dan Ikatan Alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia (IA-TOKI).

Negara-negara Asia-Pasifik yang mengirimkan siswa terbaik mereka dalam APIO tahun ini, antara lain; Australia, China, Hongkong, India, Indonesia, Iran, Jepang, Kazakhstan, Korea, Makao, Malaysia, Mongolia, Mesir Selandia Baru, Palestina, Filipina, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Turki, Uzbekistan, dan Vietnam.

Ketujuhbelas siswa yang menjadi wakil Indonesia dalam APIO 2021, yaitu:

  1. Juan Carlo Vieri, SMAK Intan Permata Hati, Surabaya - Jawa Timur
  2. Nicholas Patrick, SMA Cita Hati Christian School, Surabaya - Jawa Timur
  3. Matthew Allan, SMP Kanisius, DKI Jakarta
  4. Andrew, SMAS Sutomo 1 Medan, Sumatera Utara
  5. Maximilliano Utomo Quok, SMA Xin Zhong, Surabaya - Jawa Timur
  6. Muflih Naufal Maxi, SMA Cahaya Rancamaya, Bogor - Jawa Barat
  7. Albert Ariel Putra, SMA Kristen Petra 4, Surabaya - Jawa Timur
  8. Jonathan Lee, SMAN 2, DKI Jakarta
  9. Michael, SMAK St. Louis 1, Surabaya - Jawa Timur
  10. Bryan Riconga Panjinata, SMAN 1 Tuban, Jawa Timur
  11. Nabil Ibadurrahman Ervatra, SMANU MH. Thamrin, DKI Jakarta
  12. Rama Aryasuta Pangestu, SMA Kanisius, DKI Jakarta
  13. Pikatan Arya Bramajati, SMA Semesta, Semarang - Jawa Tengah
  14. Edbert Geraldy Cangdinata, SMA Sutomo 1 Medan, Sumatera Utara
  15. Fernando Nathaniel Sutanto, SMA Santa Maria 1 Cirebon, Jawa Barat
  16. Daniel Christian Mandolang, SMAN 2 Cirebon, Jawa Barat
  17. Joshua Adrian Cahyono, SMAK 1 Penabur, DKI Jakarta

Baca juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah, Olimpiade Informatika Asia-Pasifik 2021 Resmi Dibuka

Kejar bakat, fokus berlatih

Salah satu peserta, Muflih Naufal Maxi dari SMA Cahaya Rancamaya, Bogor optimis ke depan Indonesia akan mampu berkiprah dalam persaingan bidang informatika di tingkat Asia-Pasifik maupun internasional.

"Menurut pandangan saya, Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat di bidang informatika, sehingga saya berharap untuk tahun-tahun selanjutnya Indonesia bisa lebih baik lagi," ungkap Muflih penuh optimisme saat dihubungi Kompas.com (22/5/2021).

Penyelenggaraan APIO yang tahun ini dilaksanakan secara daring sebagai dampak pandemi global Covid-19, menurutnya tidak terlalu berarti mengingat bidang informatika ini memang sudah berbasis online.

"Untuk bidang Informatika sebenarnya tidak jauh berbeda, karena hanya duduk di depan komputer menulis kode. Meskipun begitu, rasanya tetap agak kurang karena tidak bisa bertemu teman-teman secara langsung," ujar siswa kelas 12 yang juga menyukai matematika ini.

"Awalnya saya menyukai kompetisi matematika, tetapi saat memasuki SMA, saya mulai tertarik dengan bidang informatika yang sebenarnya tidak terlalu jauh dengan matematika. Saya menyukai bidang informatika karena melatih skill problem solving saya dan bisa bertemu dengan teman-teman yang memiliki ketertarikan yang sama," lanjut Muflih.

Ia berharap, dirinya bersama tim APIO indonesia tahun ini dapat meraih hasil terbaik dan dapat mengharumkan nama Indonesia.

"Pesan saya untuk teman-teman, kejarlah minat dan bakat kalian masing-masing dan fokuskan diri kalian untuk berlatih, dan semoga suatu saat nanti, kalian pun bisa ikut mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional," pesan Muflih.

Baca juga: Perkuat Keunggulan Kompetitif, Puspresnas Jalin Sinergi Perguruan Tinggi

Wadah penguatan soft skill informatika

Dalam kesempatan pembukaan APIO 2021, Plt. Kepala Puspresnas Asep Sukmayadi menegaskan pandemi global justru menjadi momentum transformasi dunia pendidikan dalam mengintregrasikan teknologi informasi dalam pembelajaran.

"Disrupsi terhadap dunia pendidikan terus terjadi. Namun juga terjadi transformasi yang sangat kuat dalam hal teknologi, pedagogi, dan pengelolaan pendidikan," ujar Asep Sukmayadi.

"Covid-19 memacu berlipat-lipat transformasi cara hidup dan cara belajar dari sekedar manual dan tatap muka menjadi digital dan tatap maya. Transformasi digital menjadi bukan hanya pilihan tapi tuntutan dan keharusan," tegasnya lagi.

Oleh karenanya, Asep meyakini APIO 2021 ini dapat menjadi salah satu wadah kompetisi, instrument dan epistemologis dari kompetisi sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu kemajuan softskill, khususnya di bidang informatika.

"Ke depannya, saya harapkan para ahli informatika dan teknologi ini dapat terus mengkaji konsep cyber schools atau blended learning, yang menarik dan menyenangkan bagi dunia pendidikan," harap Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau