KOMPAS.com - Presiden PPMI Mesir, Farhan Azis Wildani resmi menandatangani Deklarasi Mesir. Pengesahan deklarasi berisi rekomendasi hasil musyawarah pada Sidang Komisi ini sekaligus menjadi penutup dari seluruh rentetan acara Simposium PPIDK Timtengka 2021 yang dilangsungkan sejak Jumat (30/4/2021).
Ketua Panitia Simposium Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan (PPIDK) Timtengka 2021, Alfy Isa Muharram mengatakan di samping konsep penyelenggaraan yang pertama kalinya secara hybrid, Deklarasi Mesir juga merupakan salah satu inovasi yang diusung simposium kawasan tahun ini, melihat posisi strategis Mesir yang menjadi tuan rumah simposium sekaligus poros pergerakan mahasiswa di daerah Timur Tengah dan Afrika.
“Latar belakang lahirnya konsep ini adalah berangkat dari posisi strategis Mesir sebagai tuan rumah dan juga poros pergerakan mahasiswa Indonesia di daerah Timur Tengah dan Afrika. Jadi, penting sekali untuk mengadakan sebuah deklarasi. Karena ketika deklarasi kita adakan dan di Mesir, itu rasanya mewakili suara mahasiswa yang ada di Timur Tengah dan Afrika,” jelas Isa.
Baca juga: PPI Dunia Dorong Penghapusan Dikotomi Istilah Minoritas dan Mayoritas demi Perdamaian
Pada hari yang sama, dilaksanakan juga Kongres Kawasan PPIDK Timtengka 2021. Duta Besar LBBP RI untuk Mesir, Luthfi Rauf, turut hadir menyampaikan sambutan di awal acara.
Ia mengapresiasi betul usaha seluruh pihak dalam menyukseskan acara simposium yang telah berhasil dilaksanakan di tengah ketidakpastian masa pandemi.
“Penyelenggaraan Simposium PPI Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika ini menurut saya akan menjadi success story tersendiri bagi panitia dan seluruh peserta. Karena mungkin Simposium PPI Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika ini tetap dapat dilaksanakan melalui media daring, dan merupakan yang pertama kali terjadi selama ini. Berbagai rentetan acara telah terselenggara dengan sukses, sejak tanggal 30 April hingga sampai hari ini, 16 Mei 2021,” paparnya.
Kongres Kawasan dilanjutkan dengan pembahasan Laporan Pertanggungjawaban Sementara PPIDK Timtengka 2020/2021, pemilihan koordinator baru serta pemilihan tuan rumah simposium kawasan selanjutnya.
Baca juga: Desa Terang Desa Internet, Inisiasi PPI Dunia Hadirkan Internet Daerah 3T
Dari kongres ini, pasangan tunggal calon Koordinator dan Wakil Koordinator Hafizd Alharomain Lubis dari PPMI Mesir dan Ali Masud Imron dari PPI Yaman resmi terpilih menjadi Koordinator dan Wakil Koordinator PPIDK Timtengka 2021/2022.
Adapun simposium selanjutnya akan diadakan di Indonesia, dengan kolaborasi antara 18 PPI negara dari kawasan Timur Tengah dan Afrika. Kemudian dibacakan juga draf rekomendasi hasil Sidang Komisi yang sebelumnya telah dilangsungkan selama tiga hari, dari 7-9 Mei 2021.
Komisi pertama adalah Komisi Pendidikan Islam yang membahas “Peran Pendidikan Islam dalam Memajukan Pendidikan di Indonesia”. Komisi Ekonomi Syariah mengangkat judul “Wakaf Sebagai Solusi Krisis Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19”.
“Penyebaran Ujaran Kebencian dan Hoax melalui Media dan Peran Alumni Timur Tengah dalam Menanggulanginya” dibahas oleh Komisi Media.
Menanggapi pergolakan yang kembali memanas antara Palestina dan Israel, Komisi Timur Tengah berfokus pada “Normalisasi Israel dan Negara-Negara Arab: Nasib Palestina Serta Peran Indonesia”.
Baca juga: Kemendikbud Ristek Buka Beasiswa S2-S3 bagi Guru dan Tendik
Adapun Komisi Pemberdayaan Wanita mengulas “Peran Sosial Wanita dalam Islam, Meluruskan Anggapan Keliru Mengenai Peran Wanita dalam Islam”.
Adanya Sidang Komisi ini merupakan wujud dari kepedulian mahasiswa Indonesia di Timur Tengah dan Afrika terhadap isu-isu yang sedang terjadi. Rekomendasi dari Sidang Komisi ini kemudian akan disampaikan ke instansi terkait negara sebagai tindak lanjut.
Sebelumnya, rangkaian acara Simposium PPIDK Timtengka 2021 diawali dengan Sesi Daring selama empat hari, 30 April–Mei dengan empat subtema berbeda.