Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2021, 10:13 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Ahli tikus dari IPB University Dr Swastiko Priyambodo mengatakan, tikus adalah salah satu hewan yang "menguasai" permukaan bumi karena jumlahnya yang sangat banyak.

Swastiko mengatakan, tikus (Rodentia) adalah ordo terbesar (40 persen) dari kelas mamalia dengan jumlah spesies terbanyak.

Tak heran bila tikus menjadi salah satu hewan hama yang paling sering bersarang di rumah atau gorong-gorong dan mengganggu kenyamanan karena meninggalkan bau kotoran hingga merusak perabotan.

Namun demikian hanya sembilan spesies tikus saja yang menjadi hama. Dari sembilan spesies tersebut, hanya Rattus norvegicus (tikus riul), Rattus rattus diardii (tikus rumah) dan Mus musculus (mencit rumah) yang bersifat kosmopolit (dapat hidup dan berkembang di seluruh dunia).

Baca juga: Peneliti IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Redakan Asam Urat

“Tiga tikus inilah yang sering kita jumpai di rumah dan sering mengganggu aktivitas kita di rumah,” papar Swastiko dirangkum dari laman IPB.

Cara mengendalikan tikus

Sebagai langkah awal pengendalian tikus, dosen IPB University dari Departemen Proteksi Tanaman itu menyarankan untuk melakukan inspeksi tanda kehadiran tikus di rumah.

Inspeksi tersebut, kata dia, dapat dilakukan mulai dari melihat feses atau kotoran, kerusakan yang ditimbulkan, sarang tikus, suara tikus, jejak kaki dan ekor tikus, tanda atau noda olesan, jalan tikus, serta urin dan ekskresi bau baik yang hidup maupun yang sudah mati.

Sementara pengendalian tikus, lanjut dia, dapat dilakukan dengan berbagai metode.

Di area rumah atau permukiman, Swastiko mengandalkan teknik sanitasi, fisik-mekanis dan kimiawi untuk mengendalikan tikus.

Baca juga: Peneliti IPB Temukan Minuman Penurun Gula Darah Berbasis Rempah

1. Tidak menumpuk sampah makanan

Kegiatan sanitasi, kata dia, dapat dilakukan dengan membersihkan berbagai macam pemicu munculnya tikus terutama sumber daya tikus. Sumber daya tikus itu adalah makanan dan sarang yang menjadi komponen utama, karena tikus akan menghuni suatu habitat karena di habitat tersebut tersedia makanan dan sarang.

“Kalau pengendalian mekanis, yang efektif kita terapkan adalah mencegah tikus supaya tidak masuk ke dalam bangunan. Dengan cara menutup rapat celah-celah yang ada di bangunan dengan bahan yang kuat yang tidak dapat digerogoti tikus terutama bahan logam,” jelas Swastiko.

2. Gelombang elektromagnetik

Cara lainnya adalah dengan mengusir tikus menggunakan gelombang elektromagnetik, suara ultrasonik. Metode pengusiran menggunakan suara ultrasonik, kata Swastiko, dapat memanfaatkan suara jangkrik.

“Kalau menggunakan suara, tikus akan berusaha mencari sumber suara dan berusaha supaya suara tersebut tidak berbunyi lagi, sementara kalau menggunakan bahan rempah, tingkat efektivitasnya belum sampai 100 persen dan baru bisa mengusir tikus untuk sementara waktu saja,” terangnya.

Baca juga: Pakar IPB: Ini Cara Alami Obati Tekanan Darah Tinggi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com