Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog Cikal: Deteksi Anak Berkebutuhan Khusus Sebelum Usia 2 Tahun

Kompas.com - 01/06/2021, 20:18 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

Rini mengatakan, menurut American Academy of Pediatric, sejak usia 9 bulan sampai satu tahun itu, orang tua harus melakukan deteksi dini pada anak sebulan sekali.

“Menurut American Academy of Pediatric, sejak usia 9 bulan sampai satu tahun itu, orang tua harus melakukan deteksi dini pada anak sebulan sekali dengan memantau dua hal yakni pertumbuhan dan perkembangan anak. Alangkah baiknya, tidak disingkat dengan istilah tumbang, mengingat dua hal tersebut mengandung makna yang penting," terang dia.

Anak usia dini itu, lanjut dia, biasa dimasukkan dalam kelompok anak yang dideteksi dalam tumbuh kembang, sehingga penting bagi para orang tua untuk memantau dengan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).

Baca juga: Tak Berorientasi Nilai, Ini Cara Sekolah Cikal Asah Kompetensi Murid

“Pemantauan tumbuh kembang anak di masyarakat dapat dilakukan melalui buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) atau yang disebut buku Pink digunakan kementerian kesehatan, dan ikatan dokter anak Indonesia serta digunakan oleh orang tua. Jangan hanya dibawa saat kontrol saja,” tambah Rini.

Namun, ia juga menjelaskan bahwa setiap anak dalam fase tumbuh kembangnya memiliki ciri khas, sehingga kita tidak bisa menyamaratakan kebutuhan semua anak.

Deteksi anak ABK di masa pandemi

Baik Rini maupun Vitriani menjelaskan bagaimana proses deteksi anak dengan kebutuhan khusus selama masa pandemi yang berlangsung lebih dari satu tahun.

“Hal yang miris itu orang tua saat pandemi takut ke rumah sakit, tapi tidak takut ke mal. Orang tua harus percaya bahwa rumah sakit punya protokol yang ketat sehingga aman untuk pasien dan tenaga kesehatan,” ucap Rini.

Ia pun menekankan bahwa penting sekali melakukan pengecekan dan penilaian perkembangan melalui buku KIA di rumah selama pandemi.

“Untuk memantau perkembangan anak di usia 12-18 bulan dapat dilakukan di buku KIA, apabila menemukan satu yang tidak harus segera konsultasi ke tenaga kesehatan. Sayangnya, di masa pandemi, orang tua banyak menunda pengecekan anak di rumah sakit, dengan keraguan. Orang tua harus sadar usia anak akan bertambah terus. Jadi, kalau tidak segera deteksi, semakin banyak yang tertinggal dalam proses tumbuh kembang anak,” jelas dia.

Baca juga: Optimalkan Potensi Anak Berkebutuhan Khusus lewat Seni Musik

Bagi Rini, tumbuh kembang anak merupakan proses yang berkesinambungan sehingga penting bagi proses pemantauan berkala bagi tumbuh kembang anak. Apabila ada hal yang bermasalah segera melakukan intervensi tenaga kesehatan, atau terapis.

Selain itu, bagi Psikolog Vitriani, dilema orang tua untuk tidak melakukan terapi di luar rumah selama masa pandemi dapat dipahami.

Namun, yang perlu diingat anak tetap memerlukan penanganan untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau