Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/06/2021, 22:36 WIB
Aningtias Jatmika,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati atau biodiversity laut. Kekayaan ini harus dimanfaatkan secara bijak untuk menyejahterakan rakyat dengan tetap menjaga alam dan keberlanjutan produksi.

Untuk diketahui, saat ini Indonesia tengah mengadopsi konsep blue economy, yakni prinsip pembangunan berbasis ekonomi biru.

Konsep blue economy yang berkelanjutan menjadi agenda yang diprioritaskan di seluruh wilayah pantai Indonesia. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi harus inklusif dan menjadi bagian penting dari penyelesaian masalah sustainable development goals atau SDGs.

Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo dalam Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional, Selasa (4/5/2021), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendapat mandat untuk mewujudkan SDGs 14 tersebut.

Baca juga: UGM Tembus 50 Besar Dunia untuk 7 SDGs Versi THE Impact Ranking 2021

Perwujudan itu dilakukan dengan melestarikan dan memanfaatkan sumber daya kelautan dan samudera secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan.

“KKP secara khusus memiliki 7 target yang harus dicapai,” tutur Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (6/6/2021).

Paparan tersebut disampaikan Sjarief saat mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam sharing knowledge bertajuk Pengelolaan Kelautan dan Perikanan untuk Kesejahteraan.

Sharing knowledge itu dipaparkan dalam Simposium Nasional VIII serta Internasional IV Kelautan dan Perikanan dengan tema “Akselerasi Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan dalam Mencapai SDGs di Era Pandemi Covid-19", Sabtu (5/6/2021).

Baca juga: Gelar SAC 2020, Bappenas Tegaskan Komitmen Pencapaian SDGs dengan Inovasi dan Ilmu Pengetahuan

Sebagai informasi, simposium yang dihelat oleh Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin itu bekerja sama dengan Universiti Malaysia Terengganu.

Sjarief menjabarkan, target pertama adalah mengurangi pencemaran laut, serta mengelola dan melindungi ekosistem laut dan pesisir secara berkelanjutan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com