Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perkuat Kolaborasi PTV dengan Dunia Kerja, Kemendikbud Ristek Luncurkan "Matching Fund Vokasi"

Kompas.com - 10/06/2021, 17:24 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

 KOMPAS.com – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi (PTVP) resmi meluncurkan Program Dana Padanan (Matching Fund) Kampus Vokasi 2021.

Direktur PTVP Kemendikbud Ristek Beny Bandanadjaya mengatakan, Matching Fund Vokasi merupakan salah satu tindak lanjut dari program Merdeka Belajar Episode 11 yang saat ini sedang berjalan.

“Lewat program ini, kami ingin mendorong link and match antara perguruan tinggi vokasi (PTV) dengan dunia industri, supaya ada produk hasil penelitian terapan yang bisa dihilirkan ke industri atau dijual sehingga menghasilkan income buat PTV,” terangnya.

Dia mengatakan itu dalam acara “Sosialisasi Program Dana Padanan Kampus Vokasi (Matching Fund Vokasi) 2021” di kanal Youtube Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud, Kamis (3/6/2021).

Baca juga: Dirjen Pendidikan Vokasi: Link and Match Bukan Hanya Sekedar MoU

Mengutip Panduan Program Dana Padanan Kampus Vokasi (Matching Fund) Tahun 2021, program ini merupakan salah satu bentuk penguatan kolaborasi antara PTV dengan dunia kerja, sekaligus menciptakan ekosistem Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MB-KM) pada PTV.

Dalam praktiknya, kolaborasi tersebut nantinya diharapkan dapat mengakomodasi permasalahan di dunia kerja dengan berbagai hasil pembelajaran yang bermanfaat bagi dunia kerja.

“Penelitian-penelitian wajib dari para dosen akan sayang sekali kalau cuma menjadi tulisan kemudian hilang begitu saja. Padahal, kalau kita bisa usahakan sampai kepada masyarakat dan dimanfaatkan, itu bisa menyelesaikan berbagai masalah yang ada,” tutur Beny.

Atas dasar hal tersebut, Kemendikbud Ristek meluncurkan program insentif ini untuk mendorong terbentuknya kolaborasi pengembangan ilmu dan teknologi yang lebih erat dan terakselerasi antara PTV dengan dunia kerja.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Anggarkan Rp 270 Miliar untuk Program Kampus Vokasi

Lewat program ini pula, proses pembelajaran dan penelitian terapan diharapkan bisa terus berorientasi pada hilirisasi produk yang bermanfaat bagi mitra dan masyarakat. Produk (barang/jasa) dapat berupa purwarupa, rekacipta atau inovasi baru, serta pengembangan.

“Apabila PTV bisa mendapatkan partner industri yang mau berkontribusi dengan nilai rupiah tertentu, maka kami akan berikan dengan jumlah yang sama atau maksimal tiga kali lipat,” lanjut Beny.

Dia menyebut, alokasi pendanaan ini relatif besar dengan skala miliaran rupiah. Besaran pendanaan akan tergantung dari kualitas dan jenis usulannya.

Adapun, pendanaan ini berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) Direktorat PTVP Tahun 2021 yang tercantum dalam Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (SP-DIPA)–023.18.1.690441/2020 yang dikeluarkan pada Rabu (5/5/2020).

Ruang lingkup

Beny menambahkan, pendanaan akan diberikan tergantung dari posisi dan proporsi yang sudah dikuasai PTV. Dalam hal ini, Kemendikbud Ristek telah menyiapkan tiga menu yang menjadi ruang lingkup program.

Baca juga: Nadiem Makarim: Lulusan Vokasi Langsung Kerja dan Peroleh Upah Layak

Pertama, pengembangan Pusat Unggulan Teknologi (PUT) atau pusat pembelajaran dan penelitian PTV. Lingkup ini berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran untuk mencapai kompetensi mahasiswa yang diperlukan dunia kerja.

Dengan pengembangan teaching factory atau teaching industry yang ada atau yang sudah dirintis, PUT akan menghasilkan produk melalui peningkatan kualitas pembelajaran yang berorientasi pada produk, serta penelitian terapan yang membahas permasalahan dunia kerja atau PTV.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com