Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perkuat Kolaborasi PTV dengan Dunia Kerja, Kemendikbud Ristek Luncurkan "Matching Fund Vokasi"

Kompas.com - 10/06/2021, 17:24 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Kedua berkaitan dengan tindak lanjut pengembangan PUT, yaitu hilirisasi produk. Dengan produk yang sudah berorientasi pada industri, maka tahap selanjutnya adalah pengujian agar produk yang dihasilkan sesuai standar komersial dan dapat diterima masyarakat.

Adapun menu ketiga adalah pengembangan startup kampus vokasi yang bekerja sama dengan dunia kerja. Setelah melalui tahap pengujian, produk yang sudah terstandar dapat menjadi modal untuk dikembangkan dalam inkubasi.

Baca juga: Bukan Hanya Siswa, Ada Beasiswa untuk Guru SMK dan Dosen Vokasi

Produk awal tersebut kemudian diharapkan dapat mendorong berdirinya startup kampus vokasi, sehingga dapat membangun dan mendukung kemandirian dalam rangka otonomi pengelolaan bisnis PTV.

“Pada intinya, kalau ada PTV yang bisa mendapatkan program Matching Fund ini, kami yakin sudah terimplementasi dengan baik karena industrinya sudah mau memberikan dana. Itu artinya mereka percaya pada PTV,” jelasnya.

Adapun, program ini akan menyasar institusi yang memiliki PTV di bawah binaan Kemendikbud Ristek.

Institusi tersebut pun harus memiliki rekam jejak pelaksanaan proses pembelajaran dan penelitian terapan yang berorientasi menghasilkan produk (barang/jasa) dengan standar, prosedur, dan dilaksanakan dengan menggandeng dunia kerja.

Beny menjelaskan, para pengusul adalah para dosen yang ditunjuk sebagai ketua tim mewakili PTV. Oleh karenanya, setiap PTV dinilai perlu menyiapkan atau memilih ruang lingkup dengan tiga cara, yakni mengembangkan PUT, hilirisasi produk, atau membangun startup.

Baca juga: Perkuat Ekosistem Pendidikan, Ditjen Vokasi Luncurkan 9 Skema Beasiswa

“Kami berharap program ini disambut kalangan PTV. Saya kira kalau PTV sudah pengalaman memiliki partner-partner industri yang punya potensi mengembangkan produk-produk yang dihasilkan, maka seharusnya sudah punya kesempatan,” harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com