Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rajut Ikatan Sosial, Kolaborasi Anak dan Seniman Ini Hasilkan Puluhan Lukisan

Kompas.com - 13/06/2021, 10:36 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) Tisna Sanjaya membuat gerakan inspiratif dengan mengolaborasikan para seniman dan anak-anak untuk tidak menyerah pada pandemi dan tetap kreatif.

Kegiatan workshop dan melukis bersama itu berlangsung selama dua hari, 11-12 Juni 2021, di Imah Budaya Cigondewah, Bandung, dan menghasilkan puluhan lukisan.

"Ini merupakan seni partisipatoris dengan melibatkan masyarakat dan seniman untuk berkarya bersama. Selain membangun optimisme, juga untuk merajut ikatan sosial dan kebersamaan dengan lingkungan sekitar kita di masa yang sulit ini," ungkap Tisna Sanjaya, melalui keterangan resmi, Sabtu (12/5/2021).

Dari kegiatan ini menghasilkan puluhan karya seni, yakni, beberapa lukisan berukuran 50 x 60 cm yang merupakan kolaborasi anak-anak, orangtua dan tutor. Kemudian dua karya lukisan berukuran 140 x 180 cm, dan juga tujuh lukisan karya dari seniman Sanggar Olah Seni.

“Total ada 25 lukisan kolaborasi. Nantinya akan kita pamerkan di Imah Budaya, juga rumah-rumah warga agar cinta dunia seni dan menggerakkan ekonomi," katanya.

Baca juga: Dorong Kreativitas Seni di Tengah Pandemi, Museum Basoeki Abdullah Gelar Melukis Mural

Membangun optimisme bersama

Lebih jauh Tisna menjelaskan, puluhan karya tercipta ide besarnya bersumber dari suasana ruh, jiwa dan kondisi sosial masyarakat di masa pandemi yang sudah menerpa selama setahun lebih ini.

Selain itu juga suasana Cigondewah di tengah-tengah tantangan perubahan global.

"Alhamdulillah, antusias anak-anak kita dan masyarakat sangat besar. Begitu juga teman-teman seniman. Bahkan anak-anak kita di usia dini tertarik mengikuti," ungkap seniman yang menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia tahun 2020 dari Kemendikbud ini.  

Untuk menjaga protokol ketat, Tisna terpaksa membatasi jumlah peserta agar tidak terjadi kerumunan.

Tisna mengatakan, melalui workshop ini masyarakat termasuk juga anak-anak bisa belajar karena disediakan tutor, sekaligus dapat menuangkan ide-ide bermanfaat dalam bentuk karya seni yang bisa dinikmati orang lain.

"Satu kanvas dilukis dua hingga tiga anak, ada kebersamaan dan ikatan batin yang dibangun disitu. Ini penting di masa-masa seperti ini," jelasnya.

Salah satu peserta melukis, Rifki (10) mengatakan sangat senang mengikuti kegiatan ini. Menurutnya, sudah lama dirinya tidak bisa mengikuti kegiatan dan lomba-lomba melukis yang biasanya digelar oleh berbagai institusi karena pandemi.

Karenanya, workshop ini menjadi kesempatan baginya menimba ilmu kepada seniman-seniman yang sudah memiliki jam terbang tinggi.

"Seneng sekali karena bisa menggambar bareng teman-teman. Sudah lama sekali Iki (panggilannya) tidak bisa ikutan melukis karena Covid. Nah, tadi saya gambar pemandangan alam dengan di bantu para tutor. Jadi dapat pengalaman baru juga," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Bandung yang hadir dalam kegiatan itu turut memberikan sambutan positif. Dia berharap kegiatan semacam ini mampu membangkitkan ide-ide kreatif sehingga berdampak pada perekonomian warga sekitar.

"Karya seni termasuk dalam industri kreatif yang mampu menggerakkan ekonomi bangsa. Tidak boleh patah arang menghadapi kondisi saat ini. Karenanya kegiatan ini saya kira ini adalah terobosan dan membangun optimisme juga kebersamaan," kata Ketua Forum RW Kota Bandung, Benny Wijaya.

Baca juga: Virtual Open House LaSalle College: Masa Pandemi Jadi Pembuktian Kreativitas

Tentang Tisna Sanjaya

Dosen Fakultas Seni Rupa Desain ITB yang juga seniman dan budayawan, Tisna Sanjaya mengajak masyarakat dan para penggiat seni tetap produktif di tengah pandemi.

Seniman sekaligus budayawan DOK. PRIBADI Dosen Fakultas Seni Rupa Desain ITB yang juga seniman dan budayawan, Tisna Sanjaya mengajak masyarakat dan para penggiat seni tetap produktif di tengah pandemi. Seniman sekaligus budayawan

Tisna Sanjaya selain sebagai dosen, juga Ketua Kelompok Keahlian Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB. Dirinya mendapatkan Anugerah Kebudayaan Indonesia tahun 2020 pada kategori Pencipta, Pelopor, dan Pembaharu dari Kemendikbud.

Anugerah ini merupakan salah satu bentuk apresiasi pemerintah terhadap orang-orang/pihak yang berkontribusi di dunia seni dengan kategori pelestari; pencipta, pelopor dan pembaharu; anak dan remaja; maestro seni tradisi; komunitas; dan pemerintah daerah.

Tisna memperoleh penghargaan tersebut atas perkembangan proyek seni mengenai seni lingkungan. Sejak tahun 2007, Tisna berfokus pada proyek keseniannya yang berjudul Pusat Kebudayaan Cigondewah atau Imah Budaya Cigondewah.

Imah Budaya Cigondewah merupakan galeri seni yang juga berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui karya seni di Cigondewah Kaler, Kota Bandung.

Proyek ini merupakan salah satu bagian dari penelitian disertasi yang dilakukan oleh Tisna semasa menempuh pendidikan S3 di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta.

Hingga saat ini, Imah Budaya Cigondewah menjadi ikon tersendiri bagi masyarakat lokal dengan menyediakan beberapa kegiatan pemberdayaan sosial dengan visi misi menciptakan rasa cinta pada alam dengan spirit revitalissi tradisi lama yang berkolaborasi dengan kreasi semangat zaman kontemporer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com