KOMPAS.com - Cukup banyak kegiatan penting di sekolah yang membutuhkan keterampilan motorik halus, seperti menulis dengan jelas, menggunakan komputer, bahkan membalik halaman buku.
Dalam kehidupan sehari-hari, keterampilan motorik halus juga akan membuat anak memiliki kemandirian, seperti mengenakan pakaian berkancing, makan dengan sendok, hingga kegiatan merawat diri lainnya.
Itulah mengapa, keterampilan motorik sangat perlu dilatih saat anak masuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau bahkan sebelum itu. Kabar baiknya, belajar melatih kemampuan motorik halus tak hanya bisa dilakukan di sekolah.
Selama masa belajar di rumah, ada sejumlah kegiatan sederhana yang bisa dilakukan orangtua untuk melatih kemampuan motorik anak.
Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak
Merangkum Sahabat Keluarga dan Anggun PAUD Kemendikbud, berikut pilihan kegiatan sederhana yang bisa membantu anak melatih kemampuan motoriknya di rumah.
Sediakan beberapa botol yang mempunyai tutup dan warna yang berbeda-beda. Kemudian ajak anak untuk membuka tutup beberapa botol dan kemudian memasangkan kembali sesuai dengan warna.
Selain belajar tentang warna-warna, kegiatan ini dapat menstimulasi otot-otot jari dan pergelangan tangan, meningkatkan koordinasi mata dan tangan.
Kegiatan ini dapat menguatkan otot-otot jari tangan dan kelenturan jari-jari tangan.
Guru atau orang tua bisa mengajak anak untuk meremas busa yang berisikan air yang telah dicampur pewarna makanan untuk dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Untuk melakukan kegiatan ini dengan aman, guru atau orang tua dapat menyediakan bubur warna-warni yang dibuat sendiri dengan bahan tepung kanji, pewarna makanan dan air yang dididihkan kurang lebih satu menit.
Baca juga: Mengenal Ikigai, Rahasia Etos Kerja Tinggi dan Karier Cemerlang ala Jepang
Setelah dingin, bubur warna kemudian dapat digunakan anak untuk melukis di atas kertas dengan jari-jarinya.
Memegang bubur warna dengan tekstur lembik dan basah dapat membuat indera peraba anak menjadi terlatih sehingga mudah beradaptasi untuk memegang benda-benda lainnya.
Tujuan anak usia PAUD mewarnai dan menggambar bukan sekadar meningkatkan imajinasi dan kreativitas. Namun, kegiatan ini juga menjadi latihan pertama anak untuk memegang pensil dengan benar.
Goresan tangan anak saat memegang krayon memerlukan koordinasi mata dan otot halus tangan. Secara perlahan, ajarkan anak untuk memegang pensil atau krayon dengan benar.
Playdoh atau lilin lunak dapat merangsang motorik halus anak. Saat anak meremas dan membentuk playdoh menjadi sebuah bentuk, maka otot-otot tangan dan mata dapat berkoordinasi sehingga dapat berkembang dengan baik.