Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Dokter Spesialis UGM bila Anak Terpapar Covid-19

Kompas.com - 06/07/2021, 20:54 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini memicu pula kenaikan kasus pada anak-anak.

Varian Delta yang cepat menginfeksi diduga menjadi faktor penyebab utamanya.

Baca juga: Ahli Gizi UGM: Susu Beruang Tak Ampuh Lawan Covid-19

Selain itu, program vaksin untuk kelompok usia di bawah 18 tahun yang belum menyentuh diduga turut menyumbang andil kasus Covid-19 pada anak-anak.

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut kasus positif Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun di Indonesia cukup tinggi mencapai 12,5 persen.

Untuk mencegah penularan virus pada usia anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun menyerukan agar anak-anak tetap di rumah.

Dokter Spesialis Anak RSA UGM, Ade Febriana Lestari menyatakan, selama masa pandemi Covid-19, anak harus tetap di rumah dan dipenuhi kebutuhan dasarnya.

Artinya, kebutuhan asah asih asuh harus didapatkan anak selama berada di rumah.

"Orangtua wajib menyediakan dan menyiapkan rumah sebagai tempat anak merasa nyaman, bahagia, dan menyenangkan sehingga anak tidak merasa terkungkung atau terisolasi di rumah," kata dia melansir laman UGM, Selasa (6/7/2021).

Dia mengaku, orangtua harus menyiapkan bahan pangan yang sehat dan mainan untuk bahan stimulasi yang sesuai usia anak.

Tak hanya itu, orangtua diharapkan banyak berinteraksi dengan anak untuk bisa mengajarkan budi pekerti yang baik.

Secara langsung, kata dia, orangtua bisa memberikan contoh penggunaan alat pelindung diri seperti masker, kebiasaan dan cara mencuci tangan yang benar.

Baca juga: Deteksi Covid-19 Metode Kumur, Begini Penjelasan Peneliti Undip

Hal ini perlu dilakukan karena sebenarnya anak memiliki kebiasaan meniru.

"Tunjukkan bahwa orangtua selalu konsisten menggunakan masker. Menggunakan masker untuk saat ini adalah keharusan," ucap dia.

Dapatkan asesmen dokter

Dia menambahkan, bila anak ada kontak erat pasien Covid-19, bahkan terkonfirmasi mengalami penularan, maka wajib bagi orangtua membawa anak ke fasilitas kesehatan terlebih dahulu, agar mendapatkan asesmen dari dokter yang tepat.

Hal itu, sebut dia, penting dilakukan, agar mengetahui apakah kondisi anak tanpa gejala, dengan gejala yang ringan, atau sedang atau berat.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau