Secara langsung, kata dia, orangtua bisa memberikan contoh penggunaan alat pelindung diri seperti masker, kebiasaan dan cara mencuci tangan yang benar.
Baca juga: Deteksi Covid-19 Metode Kumur, Begini Penjelasan Peneliti Undip
Hal ini perlu dilakukan karena sebenarnya anak memiliki kebiasaan meniru.
"Tunjukkan bahwa orangtua selalu konsisten menggunakan masker. Menggunakan masker untuk saat ini adalah keharusan," ucap dia.
Dia menambahkan, bila anak ada kontak erat pasien Covid-19, bahkan terkonfirmasi mengalami penularan, maka wajib bagi orangtua membawa anak ke fasilitas kesehatan terlebih dahulu, agar mendapatkan asesmen dari dokter yang tepat.
Hal itu, sebut dia, penting dilakukan, agar mengetahui apakah kondisi anak tanpa gejala, dengan gejala yang ringan, atau sedang atau berat.
"Tidak semua anak terinfeksi Covid-19 harus mondok di rumah sakit. Tanpa gejala atau gejala ringan anak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah. Kecuali jika gejala sedang atau berat harus mendapatkan perawatan di rumah sakit," tegas dia.
Jika anak tidak harus menginap di Rumah Sakit (RS), karena kuota tempat tidur di RS terbatas, sambung dia, maka obat yang diberikan harus diminum sesuai petunjuk dokter.
Dia juga meminta, kondisi anak harus dievaluasi secara rutin, agar diketahui jika ada tanda-tanda yang membahayakan, seperti demam tinggi suhu di atas 38,5, sesak napas, lemas, malas makan dan minum, atau saturasi oksigen di bawah 95 persen.
Oleh karena itu, di rumah sebaiknya memiliki termometer dan alat pengukur saturasi oksigen.
Baca juga: Epidemiolog Undip: 3 Hal Picu Lonjakan Covid-19 Belakangan Ini
"Orangtua wajib melakukan komunikasikan terkait Covid-19 dengan dokter spesialis anak melalui fasilitas telemedicine atau kembali melakukan pemeriksaan ke RS agar mendapatkan penanganan yang tepat," tukas dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.