Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digigit Nyamuk Bisa Gatal dan Bentol, Ini Penjelasan Guru Besar IPB

Kompas.com - 15/07/2021, 20:25 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu hewan yang keberadaan sering mengganggu manusia adalah nyamuk.

Selain menganggu, nyamuk juga berbahaya karena bisa menyebabkan sejumlah penyakit bagi manusia.

Nyamuk adalah salah satu serangga yang mudah ditemukan di daerah tropis. Binatang yang masuk ke dalam ordo Diptera (lalat) ini memiliki sekitar 2.700 spesies lho.

Tahukah kamu jika hanya nyamuk betina saja yang mencari makan dengan cara menghisap darah. Hal ini disebabkan karena nyamuk betina mempunyai probosis yaitu bagian tubuh yang memanjang.

Baca juga: Tanpa Tes, Ini Syarat Masuk Universitas Pertamina

Penyebab gatal dan bentol setelah digigit nyamuk

Keberadaan probosis ini membuat nyamuk betina lebih mudah menghisap darah. Nyamuk betina memerlukan darah sebagai sumber protein bagi telurnya.

Kebutuhan tersebut membuatnya memangsa darah manusia dan mamalia lainnya. Setelah digigit oleh nyamuk, biasanya kulit akan terasa gatal dan muncul pembengkakan yang biasa disebut bentol.

Kira-kira apa yang menyebabkan gigitan nyamuk mengakibatkan rasa gatal dan bentol pada kulit?

Yuk simak penjelasan Guru Besar Bidang Entomologi Kesehatan Veteriner Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Upik Kesumawati berikut ini.

Baca juga: Mobil Pancanaka Unnes Bertekad Juara di Kontes Mobil Hemat Energi 2021

Prof. Upik mengatakan, kapiler darah ketika ditusuk oleh nyamuk bisa langsung membeku.

Merupakan reaksi tubuh

Namun nyamuk betina memiliki air liur yang membantu mencegah pembekuan darah selama menghisap darah. Sehingga nyamuk betina bisa dengan mudah menghisap darahnya mangsanya.

"Air liur yang dihasilkan nyamuk ini mengakibatkan nyamuk lancar saat menghisap darah. Masuknya air liur nyamuk dianggap sebagai alergen atau benda asing oleh tubuh kita," kata Upik seperti dikutip dari kanal Youtube IPB TV, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Mahasiswa UB Bikin Smart CCTV, Pantau Ketertiban Penggunaan Masker

Upik menjelaskan, setelah digigit nyamuk, tubuh otomatis mengeluarkan zat yang terlibat dalam proses kekebalan tubuh namanya histamin.

Histamin inilah yang menyebabkan rasa gatal setelah digigit nyamuk.

"Histamin ini salah satu fungsinya kan sebagai neurotransmiter yaitu memberikan pesan antarsel, wah ini ada gigitan. Sehingga tubuh juga akan mengeluarkan reaksi berupa bentol-bentol karena tergigit nyamuk," papar Upik.

Penyakit yang disebabkan nyamuk

Sehingga rasa gatal dan bentol itu muncul sebagai reaksi alergi tubuh terhadap benda asing. Selain menyebabkan rasa gatal, gigitan nyamuk juga bisa menjadi media masuknya penyakit ke tubuh. Hal ini yang harus diwaspadai.

Baca juga: UM Surabaya Sediakan 10 Program Beasiswa, Simak Infonya Disini

Menurut Upik, penyakit bisa muncul ketika seseorang tergigit oleh nyamuk vektor yaitu nyamuk yang mengandung virus atau nyamuk yang memindahkan penyakit.

Jika digigit nyamuk vektor yang mengandung virus, saat menghisap darah, nyamuk juga mengeluarkan virus ke dalam tubuh manusia, tepatnya ke kapiler darah.

"Sehingga terjadi proses transmisi. Misalnya penyakit virus demam berdarah, filariasis atau penyakit kaki gajah, radang otak atau Japanese encephalitis. Itu semuanya adalah contoh penyakit yang penularannya harus melalui gigitan nyamuk," ungkap Upik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau