Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/07/2021, 08:30 WIB
Albertus Adit

Penulis

3. Sri Bameswara

Nama Sri Bameswara memerintah sekitar tahun 1117-1130, namanya muncul dalam Prasasti Padlegan. Pada masa kekuasaannya, ia menetapkan wilayah Padlegan dan Panumbangan sebagai wilayah bebas pajak dalam prasasti batu.

Hal ini menunjukkan bahwa di Kediri, masyarakat dapat mengajukan permohonan tertentu yang boleh jadi dikabulkan oleh raja.

4. Jayabhaya

Jayabhaya muncul sebagai penguasa Kediri pada Prasasti Ngantang, berkuasa pada tahun 1135. Diperkirakan berkuasa sampai dengan tahun 1157, dan dianggap sebagai raja terbesar Kediri.

Prasasti Ngantang juga menyatakan Pandjalu Jayati atau Pandjalu menang. Sebagai bentuk penghargaan atas jasa masyarakat Ngantang yang setia dalam usahanya mengalahkan Janggala. Ia berhasil menyatukan kembali Janggala dan Pandjalu di bawah naungan Kediri.

5. Sri Sarwweswara

Nama Sri Sarwweswara ditemukan dalam Prasasti Padlegan II (1159 M) dan Prasasti Kahyunan (1161 M).

Baca juga: Siswa, Yuk Belajar Kandungan dan Manfaat Sayur Bayam, Kangkung, Jagung dan Wortel

6. Sri Aryeswara

Nama Sri Aryeswara ditemukan dalam Prasasti Angin (1171 M). Prasasti Angin juga menyantumkan lambang kerajaan Kediri pada masa kekuasaannya adalah Ganesha.

7. Sri Gandra

Nama Sri Gandra muncul dalam Prasasti Jaring (1181 M), yang berisi tentang permohonan anugerah raja dari masyarakat desa Jaring.

8. Mapanji Kamesywara

Mapanji Kamesywara pertama kali diungkap pada Prasasti Semanding tahun 1182 M. Dalam kakawin Smaradhana diungkapkan bahwa ikatan antara Pandjalu dan Janggala menguat ketika Sri Kamesywara memperistri Sri Kirana, seorang putri dari Janggala.

Kisahnya diangkat dalam pementasan drama antara Panji Inu Kertapati dan Galuh Candrakirana.

9. Krtajaya

Krtajaya merupakan raja terakhir Kediri yang muncul melalui beberapa prasasti dan kitab Nagarakrtagama. Kitab ini menyatakan bahwa Krtajaya menghendaki disembah oleh petinggi keagamaan, namun ditolak.

Para agamawan ini meminta perlindungan kepada Ken Angrok raja daerah di Tumapel, sekaligus menyetujuinya menjadi raja Singhasari.

Baca juga: 4 Sumber Makanan Pengganti Nasi, Siswa Sudah Paham?

Ken Angrok memanfaatkan ini untuk melepaskan diri dari pengaruh Kediri dan menyerang Daha. Krtajaya gugur di Ganter pada tahun 1222 M, dan seluruh kekuasaan Kediri beralih kepada Singhasari dan Ken Angrok sebagai rajanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com