KOMPAS – Di perayaan Hari Raya Idul Adha, santapan daging bisa menjadi menu utama dalam beberapa hari ke depan. Namun, mengolah daging dengan menggunakan santan atau minyak, berpotensi meningkatkan kolesterol.
Setiap individu, terutama kelompok usia 40 tahun ke atas, disarankan menjaga kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh agar jumlahnya tidak berlebihan. Pasalnya, kolesterol dan trigliserida yang tinggi akan menimbulkan efek berbahaya pada tubuh.
Hal tersebut dipaparkan ahli gizi Universitas Padjadjaran (Unpad) Gaga Irawan Nugraha. Menurutnya, ada sejumlah makanan yang perlu dihindari oleh seseorang yang memiliki kolesterol dan trigliserida tinggi.
Baca juga: Pakar IPB: Ini Cara Alami Obati Tekanan Darah Tinggi
“Bagi orang dengan kolesterol tinggi, tentu harus dibatasi makanannya,” ungkap Gaga dalam acara “Health Talk” seperti dilansir dari laman Unpad, beberapa waktu lalu.
Gaga mengatakan, makanan dengan kadar kolesterol jahat paling tinggi adalah otak. Makanan ini mengandung setidaknya 2.500 miligram per 100 gram. Selanjutnya adalah jeroan, kulit, dan kikil. Ketiga adalah kuning telur.
Kuning telur, jelas dia, termasuk makanan yang paling banyak ditemui. Meski banyak orang yang sudah berhenti mengonsumsi langsung, kuning telur masih bisa ditemukan pada jenis makanan lainnya. Utamanya pada kue maupun makanan yang terbuat dari tepung-tepungan.
“Jangan lupa, banyak juga makanan yang terbuat dari tepung terigu dan pakai kuning telur di dalamnya,” kata Gaga.
Sementara makanan yang mengandung trigliserida tinggi ialah makanan yang mengandung gula dan minyak. Penggunaan gula sebaiknya dibatasi hanya sebagai bumbu pelengkap saja.
Baca juga: Peneliti IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Redakan Asam Urat
Gaga menjelaskan, kolesterol tinggi tidak hanya berasal dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Kolesterol sendiri merupakan lemak yang dibutuhkan pada tubuh.
Artinya, jelas dia, sel akan memanfaatkan kolesterol yang sudah diproduksi pada tubuh. Jika kolesterol tersebut dimakan terlalu banyak, ini yang dinamakan gizi lebih.
“Upaya untuk mengeluarkan itu biasanya dilakukan dengan olahraga. Kalau kolesterolnya berlebih, artinya ini ada ketidakseimbangan,” ujar Gaga.
Karena itu, saran Gaga, seseorang yang memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi sebaiknya meningkatkan intensitas olahraganya. Salah satu yang disarankan adalah melakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari.
Selain itu, bagi orang berusia 40 tahun ke atas juga sebaiknya rutin memeriksakan diri ke laboratorium. Aktivitas ini penting dilakukan untuk mengukur kadar kolesterol dalam tubuh.
Baca juga: Cerita Siswi SMK Ranking Ke-33 di Kelas yang Lolos Masuk UI
Jika seseorang masih dikategorikan gizi lebih, bisa diimbangi dengan peningkatan intensitas olahraga.
“Namun, jika sudah tinggi sekali, sudah harus konsultasi dengan dokter,” sarannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.