Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Beri Tips Raih IPK Tinggi

Kompas.com - 21/08/2021, 18:37 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berbagi tips bagi para mahasiswa agar Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi saat di bangku kuliah.

Ia menjelaskan, mahasiswa harus mampu meraih indeks prestasi yang tinggi, sekaligus perlu aktif berorganisasi di lingkungan kampus untuk bisa dimanfaatkan setelah lulus dari perguruan tinggi.

Hal itu dikemukakan Anies ketika memberikan materi dalam seminar nasional tentang "Pembangunan Karakter Berprestasi Bagi Mahasiswa, Dalam Upaya Pengabdian Untuk Negeri" yang diselenggarakan secara daring FISIP-Universitas Brawijaya (UB) Sabtu (21/8/2020).

Anies lebih jauh menyampaikan, IP tinggi akan lulusan perguruan tinggi mendapat kesempatan wawancara untuk memasuki dunia kerja.

Sedang kemampuan berfikir kreatif dan membangun kesuksesan dalam dunia kerja diperoleh dari aktivitas di organisasi saat di kampus.

Baca juga: Rektor IPB Jelaskan Growth Mindset, Modal Sukses Mahasiswa Selain IPK

Karena, di dalam organisasi mahasiswa berkesempatan bertemu banyak kawan yang memiliki perspektif berbeda.

Apalagi, ada kesempatan untuk mengasah skill, kemampuan bicara melalui diskusi organisasi, mengasah kepercayaan diri yang sebetulnya berguna buat menunjang karir ke depan.

"Tetapi meskipun aktif di kampus dan terlatih kreatif, tanpa IP Kumulatif atau IPK yang tinggi, tentu tidak dapat panggilan wawancara dari dunia kerja," ujar mantan menteri itu.

Proses memperoleh IPK juga bukan hasil ujian yang dilakukan dalam satu hari saja, melainkan dikumulatifkan dalam empat tahun kuliah jenjang S1 dan 3 tahun jenjang D3.

Baca juga: Lima Cara Mengasah Jiwa Inovatif dan Jadi Lebih Kreatif

IPK umumnya sudah mulai didapatkan setiap mahasiswa sejak semester pertama perkuliahan. Seiring berjalannya waktu disetiap semester nilai IPK ini berubah, dan semakin lama nilainya semakin kecil.

Baru kemudian nilai final didapatkan di semester akhir dan sudah menjalani sidang skripsi dan kemudian dinyatakan lulus.

Karena itu, Anies mengingatkan agar mahasiswa membuat perencanaan sejak awal guna meraih target itu. Salah satu syaratnya, mahasiswa harus berteman dengan "masa depan".

Artinya, mahasiswa harus akrab dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang menjadi bidangnya.

"Dengan memanfaatkan teknologi, seperti HP, mahasiswa harus punya ilmu lebih baru dari dosennya," tambahnya.

Terkait dengan ukuran tingginya IPK, Anies menjelaskan, bagi mahasiswa S-1, IPK harus lebih tinggi dari IPK yang dipersyaratkan untuk dapat memperoleh beasiswa ke jenjang S2.

Selain bisa memperbesar peluang lolos seleksi beasiswa, juga memberi kesempatan melanjutkan studi tanpa perlu ikut tes atau ujian masuk.

Mengantongi IPK tinggi memberi kemudahan untuk lolos seleksi penerimaan karyawan dalam sebuah perusahaan.

Baca juga: Mahasiswa UNS Inovasi Pengolah Sampah Organik dan Anorganik

Sebab IPK menunjukan tingkat intelektual seseorang, sehingga banyak perusahaan yang mensyaratkan adanya nilai IPK minimal. Kemudian mengutamakan kandidat dengan IPK yang tinggi, dan biasanya di perusahaan besar terkemuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

20 Universitas Swasta Terbaik di Surabaya Versi EduRank, Referensi Kuliah Tahun Depan

20 Universitas Swasta Terbaik di Surabaya Versi EduRank, Referensi Kuliah Tahun Depan

Edu
Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Edu
3 Alumni Undip yang Jadi Menteri-Wamen Presiden Prabowo, Cek Pilihan Jurusannya

3 Alumni Undip yang Jadi Menteri-Wamen Presiden Prabowo, Cek Pilihan Jurusannya

Edu
Sosok Ifiana Anak TKI Penghafal Al-Qur'an yang Meninggal Jelang Wisuda di Unesa

Sosok Ifiana Anak TKI Penghafal Al-Qur'an yang Meninggal Jelang Wisuda di Unesa

Edu
IT Telkom Purwokerto Bertransformasi Jadi Telkom University Purwokerto

IT Telkom Purwokerto Bertransformasi Jadi Telkom University Purwokerto

Edu
Tak Bisa 'Download' Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Tak Bisa "Download" Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Edu
Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Edu
Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Edu
Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Edu
Apa Itu PKWT dan PKWTT? 'Fresh Graduate' Cek Penjelasannya

Apa Itu PKWT dan PKWTT? "Fresh Graduate" Cek Penjelasannya

Edu
HUT Ke-21, Sekolah Cendekia Harapan Bali Raih Penghargaan Bidang Pengelolaan SDM

HUT Ke-21, Sekolah Cendekia Harapan Bali Raih Penghargaan Bidang Pengelolaan SDM

Edu
Tentang UN, Mendikdasmen Akan Minta Pendapat Pemimpin Redaksi Media Massa

Tentang UN, Mendikdasmen Akan Minta Pendapat Pemimpin Redaksi Media Massa

Edu
Mulai Hari Ini, Sanggah Administrasi PPPK 2024 Klik sscasn.bkn.go.id

Mulai Hari Ini, Sanggah Administrasi PPPK 2024 Klik sscasn.bkn.go.id

Edu
Satu Dekade LCCM, Menteri Kebudayaan: Museum Jadi Pusat Edukasi dan Inspirasi Generasi Muda

Satu Dekade LCCM, Menteri Kebudayaan: Museum Jadi Pusat Edukasi dan Inspirasi Generasi Muda

Edu
Mendikdasmen: Peran Guru Honorer Masih Sangat Diperlukan

Mendikdasmen: Peran Guru Honorer Masih Sangat Diperlukan

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau