Spesialis Pendidikan Tanoto Foundation, Murni Leo turut berbagi pengalaman. Ia menyampaikan program pintar yang dilakukan di sekolah tempat ia mengajar sangat sejalan dengan sekolah penggerak yang dicanangkan Kemendikbud Ristek.
"Ada kerja sama dengan semua elemen penggerak pendidikan, mulai dari guru, kepala sekolah, pemerintah hingga orangtua untuk bisa sama-sama bergerak dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas. Ini bisa melahirkan siswa yang berprestasi dan dan berdaya saing," tutur dia.
Salah satu komponen dari sekolah penggerak adalah menciptakan lingkungan belajar yang mengasyikkan. Dalam program sekolah Tantono Foundation, selama pandemi ada beberapa perubahan yang terjadi di dalam sistem pendidikan.
Pertama, papar dia, para pendidik dan siswa harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat.
“Banyak inovasi-inovasi yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi buat bahan ajar. Misal membuat konten pembelajaran melalui video dengan menggunakan berbagai macam aplikasi dan sosial media. Melalui konten digital ini membuat siswa untuk belajar berpikir dan menemukan sendiri permasalahan tanpa harus dikasih tahu sehingga siswa belajar mandiri,” tuturnya.
Baca juga: Dana BOS 2021, Mendikbud Nadiem: Gunakan untuk Persiapan Tatap Muka
Perubahan yang selanjutnya, kata Murni Leo, adalah adalah mendorong kepada pembelajaran project based learning.
"Memberikan materi ajar berupa proyek untuk mencari solusi, dan mencari sumber pembelajaran lain yang tidak harus terpaku pada buku catatan atau guru. PBL akan memacu peserta didik untuk belajar berpikir dan mandiri," imbuhnya.
Perubahan yang ketiga, lanjut Murni, adalah intensitas waktu yang sangat singkat akibat PJJ. Menurut survei yang mereka lakukan, waktu belajar PJJ berkurang sampai 25 persen dari waktu normal.
“Dengan waktu yang sesingkat ini, guru diharapkan untuk bisa menyederhanakan pembelajaran dan kurikulum ke keterampilan yang memang esensial. Nah, 3 area perubahan ini yang sedang kita fokuskan di tahun ini,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.