Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Manusia Purba Sangiran, Siswa Yuk Belajar

Kompas.com - 27/08/2021, 11:00 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Tidak hanya di luar negeri, di Indonesia juga memiliki situs manusia purba. Yakni berada di Provinsi Jawa Tengah.

Bagi siswa sekolah yang sedang belajar mengenai situs manusia purba di Indonesia, maka berikut ini dijelaskan mengenai situs manusia purba Sangiran.

Kenapa Sangiran? Ini karena Situs Sangiran ada di Jawa Tengah yakni di Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar.

Baca juga: Siswa, Limbah Dikelompokkan Menjadi 3 Yaitu...

Melansir laman Kemendikbud Ristek, situs ini dikelola oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Kemendikbud Ristek.

Tak hanya dikenal di Indonesia saja, Situs Sangiran juga sudah dikenal di dunia internasional. Sebab, dari situs ini mampu menyumbangkan pengetahuan penting mengenai:

  • bukti-bukti evolusi (perubahan fisik) manusia
  • evolusi fauna
  • kebudayaan
  • lingkungan yang terjadi sejak dua juta tahun yang lalu

Lantaran nilai-nilainya, Situs Sangiran telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. UNESCO menetapkan Situs Sangiran sebagai Warisan Budaya Dunia Nomor 593 pada tahun 1996 dengan nama "The Sangiran Early Man Site".

Sejarah situs sangiran

Dijelaskan baha dulunya, Situs Sangiran dikenal sejak seorang peneliti Belanda bernama Von Koenigswald melakukan penelitian pada tahun 1934.

Pada waktu itu Von Koenigswald menemukan alat-alat batu hasil budaya manusia purba dalam penelitiannya di Situs Sangiran.

Baca juga: Siswa, Yuk Pahami Ciri-ciri Makhluk Hidup

Selanjutnya pada 1936 ditemukanlah fosil manusia purba pertama di Situs Sangiran. Setelah itu, tahun demi tahun penelitian semakin banyak dilakukan di Sangiran yang menghasilkan berbagai temuan, baik berupa fosil manusia, fosil hewan, alat tulang, dan alat batu.

Selain terdapat fosil manusia purba, di Sangiran juga terdapat alat-alat batu hasil budaya manusia purba serta lapisan tanah purba.

Tentu hal ini dapat menunjukkan perubahan lingkungan alam sejak dua juta tahun lalu sampai sekarang tanpa terputus.

Maka, Situs Sangiran beserta semua kandungan arkeologis yang ada di dalamnya merupakan cagar budaya yang penting untuk dijaga dan dilestarikan.

Masih terus dilestarikan

Pelestarian Situs Sangiran penting dilakukan agar semua nilai penting yang terkandung di dalamnya dapat terus dipelajari, dimanfaatkan, dan diwariskan kepada generasi yang akan datang.

Sampai saat ini, upaya pelestarian Situs Sangiran terus dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

1. Kegiatan sarasehan

2. Sosialisasi

3. Pemberian imbalan bagi anggota masyarakat yang menemukan fosil dan menyerahkan fosil temuannya kepada BPSMP Sangiran.

Tentu, upaya tersebut intensif dilakukan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya fosil bagi ilmu pengetahuan.

Selain itu ada juga kegiatan penelitian yang masih terus dilakukan, pameran keliling di beberapa kota setiap tahun, bioskop keliling, pembuatan buku/jurnal, konservasi fosil, dan lain-lain.

Baca juga: Siswa, Yuk Mengenal Situs Manusia Purba Sangiran

Kegiatan-kegiatan tersebut sudah dianggarkan setiap tahunnya, sehingga saat ini dapat menekan penjualan gelap dan aktivitas pencarian fosil yang dilakukan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com