Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/09/2021, 11:56 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Secara resmi, Ujian Nasional (UN) telah ditiadakan pada 2021 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim.

Padahal, selama ini perjalanan Ujian Nasional atau yang lebih dikenal dengan UN cukup panjang. Terhitung sudah ada enam kali pergantian nama, mulai dari Ujian Penghabisan, Ujian Negara, Ujian Sekolah, Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional, Ujian Akhir Negara, dan Ujian Nasional.

Tentu, seluruh nama tersebut memiliki misi yang sama, yaitu untuk mengevaluasi. Akan tetapi, di tahun 2021 evaluasi sistem pendidikan bukan lagi menggunakan UN, melainkan Asesmen Nasional (AN).

Baca juga: Ikut AN 2021, Ini Tata Tertib Peserta Asesmen Nasional

AN juga bertujuan untuk mengevaluasi, namun tentunya AN sangat berbeda dengan UN. Nah, kira-kira apa saja yang membuat AN berbeda dengan UN?

Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Selasa (31/8/2021), berikut 3 perbedaan AN dan UN.

1. Bukan menilai hasil individu siswa

Sejak dari dulu, sistem evaluasi pendidikan dalam Ujian Nasional hanya mengukur hasil individu setiap peserta didik.

Hal yang terjadi adalah seolah-olah segalanya dibebankan kepada siswa sehingga mereka bekerja lebih keras supaya mendapatkan hasil yang terbaik. Padahal sebenarnya ini adalah tugas sekolah untuk mendidik siswanya.

Berbeda dengan UN yang menilai hasil individu siswa, AN tidak lagi mengevaluasi hasil belajar murid, tetapi lebih mengevaluasi sistem pendidikan.

Oleh karena itu, hanya sebagian siswa yang akan mengikuti Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Siswa yang ikut juga dipilih secara acak sehingga dapat merepresentasikan seperti apa sistem pendidikan di sekolah tersebut.

Baca juga: Seperti Ini Bentuk Soal Asesmen Nasional

2. Mencoba Potret proses pembelajaran secara komprehensif

Kualitas sistem pendidikan tidak serta-merta dilihat dari output-nya saja. Kita juga harus melihat secara komprehensif bagaimana proses pembelajaran dilakukan di satuan pendidikan.

Selain itu, karakter peserta didik dan lingkungan sekolah juga tentu akan memengaruhi hasil belajar.

Hal tersebutlah yang tidak terdapat di UN. Ujian Nasional hanya menguji kemampuan kognitif dari peserta didik.

Selain AKM untuk menguji kemampuan kognitif, di dalam AN juga terdapat Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar yang termasuk ke dalam proses pembelajaran peserta didik. Ketiganya dipadukan agar dapat memotret sistem pendidikan di sekolah.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau