KOMPAS.com - Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan masa depan, khususnya ilmu-ilmu yang kamu pelajari di perguruan tinggi.
Dengan memilih jurusan yang tepat, memilih aktif berorganisasi dan terus berkembang semasa kuliah, bisa jadi kamu lebih mudah meraih masa depan.
Banyak tokoh-tokoh nasional yang mumpuni dalam urusan kuliah. Meski, ada yang memilih tidak melanjutkan kuliah namun saat menjadi presiden dukungan ke arah pendidikan tetap tinggi.
Tetapi, apakah kamu tidak penasaran universitas mana yang menjadi pilihan para Presiden Indonesia? kira-kira apa ya jurusan kuliah yang mereka ambil?
Baca juga: 5 Negara Paling Santai di Dunia, Indonesia Peringkat Pertama
Mungkin beberapa di antara kamu menebak kalau para presiden Indonesia mengambil jurusan di bidang politik, hukum, atau pemerintahan. Apakah selalu begitu?
Dilansir dari laman Pintek.id, ini daftar perguruan tinggi yang jadi salah satu perjalanan pendidikan para presiden Indonesia.
Presiden pertama Indonesia Soekarno atau yang kerap disapa sebagai Bung Karno, lahir dan besar di Surabaya.
Selama kecil, Bung Karno hanya beberapa tahun tinggal bersama orangtuanya di Blitar. Selepas SD, ia tinggal di Surabaya dan ngekost di rumah H.O.S Cokroaminoto, tokoh nasional pendiri Syarikat Islam.
Setelah lulus SLTA, Soekarno meneruskan untuk sekolah di Technische Hoge School atau yang sekarang disebut dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Di institut ini, Bung Karno mengambil jurusan kuliah teknik sipil. Soekarno dikabarkan lulus pada 25 Mei 1926 dan diwisuda bersama delapan insinyur lain pada 3 Juli 1926.
Baca juga: 10 Perguruan Tinggi Tertua di Indonesia, Ada Kampus Kamu?
Riwayat pendidikan Presiden Soeharto paling lama di Yogyakarta. Mulai dari SD Desa Puluhan, lalu SD Pedes, dan melanjutkan ke Sekolah Rakyat (SR) selama empat tahun.
Presiden kedua Indonesia ini lantas melanjutkan pendidikannya di Sekolah Lanjutan Rakyat di daerah Wonogiri. Di tingkat SMP, Soeharto mengenyam pendidikan di SMP Muhammadiyah Yogyakarta.
Namun Soeharto tidak langsung melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebab adanya hambatan ekonomi keluarga.
Meski begitu, Soeharto terus berjuang dan melanjutkan pendidikan di bidang militer. Beliau mendaftar sebagai anggota Koninklijk Nederlands Indische Leger (KNIL) atau tentara kerajaan Belanda. Soeharto juga terus mendukung pendidikan mulai dari usia dini melalui program wajib belajar hingga bangku perkuliahan.
Salah satu presiden Indonesia yang dikagumi dan dihormati banyak orang, B.J. Habibie terkenal dengan kecerdasannya. Bahkan ia mendapat julukan sebagai Mr. Crack karena penemuannya yang menjadi solusi atas penerbangan di bagian sayap pada pesawat terbang.
Baca juga: Lulusan dari 10 Jurusan Kuliah Ini Paling Dibutuhkan Dunia Kerja