KOMPAS.com - Kini, di mana saja banyak dijual aneka makanan yang enak dan lezat. Meski demikian, masyarakat harus bisa menjaga pola makannya.
Penting sekali memilih dan memilah apa saja makanan yang baik untuk dikonsumsi. Jika tidak, taruhannya adalah kesehatan.
Seperti diungkapkan Profesor dibidang genetika Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip), Prof. Dr. Sultana MH Faradz, PAK, Ph.D.
Baca juga: Dokter RSND Undip: Seperti Ini Cara Merawat Gigi Terinfeksi
Guru Besar FK Undip ini mengajak masyarakat untuk memerhatikan gaya hidupnya demi mencegah kanker usus besar.
Seiring perubahan lingkungan dan gaya hidup, kanker usus besar merebak menjadi urutan ketiga kanker yang paling sering menyerang setelah kanker paru-paru dan kanker payudara.
Demikian kata Guru Besar Undip pada webinar yang digelar memperingati Dies Natalis ke-60 FK Undip yang diselenggarakan Program Studi Magister Ilmu Biomedik FK Undip.
Menurutnya, jumlah kasus kanker usus besar sudah mencapai 10 persen dari keseluruhan kasus kanker.
Selain perubahan gaya hidup, risiko terjadinya kanker usus besar juga dipengaruhi oleh faktor:
Gaya hidup kebarat-baratan yang ditandai dengan konsumsi daging merah seperti sapi, kambing dan daging olahan, disebutnya sebagai faktor yang signifikan dalam kasus kanker usus besar.
"WHO sudah mengatakan bahwa process meat atau daging olahan merupakan salah satu penyebab kanker. Ini harus menjadi perhatian kita bersama," ujarnya dikutip dari laman Undip, Senin (20/9/2021).
Baca juga: Dirut RSND Undip: Kasus Covid Melandai, Tetap Jaga Prokes
Dia kemudian mengingatkan pada orang tua untuk mengontrol dan mengedukasi apa yang baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak mereka.
"Gaya hidup kita terutama bagaimana memberi makan anak tapi asal senang, tanpa memperhitungkan bahwa itu tidak sehat," imbuhnya.
Guru besar Undip tersebut memberikan saran terkait makanan yang perlu dihindari dan dijauhi agar terhindar dari risiko kanker usus besar, yaitu menghindari:
1. makanan rendah serat
2. makanan yang tinggi lemak
3. makanan yang mengandung zat pengawet dan pewarna
4. kebiasaan meminum alkohol
Dia juga meminta para penderita polip untuk lebih waspada. "Kadang-kadang, tanda-tandanya disertai dengan sakit perut berkepanjangan, disertai dengan bentuk feses yang aneh. Itu juga salah satu pertanda, tidak hanya diare," tegasnya.