Terkait kerusakan jaringan karena putusnya kabel laut, Benyamin mengungkapkan, ada perubahan proses penjurian. Penilaian akan dilakukan dengan mengambil rata-rata nilai dari beberapa kali pertandingan.
"Penjurian kita ubah karena takutnya saat tim bermain dapat giliran putus koneksi sehingga diambil beberapa kali pertandingan dan ambil rata-ratanya," kata Prof. Benyamin.
Sementara itu Direktur Kemahasiswaan UGM Suharyadi, melaporkan bahwa KRI 2021 akan dilaksanakan secara daring dengan peserta akan bertanding di universitas masing-masing yang ditayangkan secara daring melalui video conference.
Sementara itu, juri dan panitia terpusat secara luring di GSP UGM dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
KRI dilaksanakan dalam dua babak yakni tingkat wilayah dan tingkat nasional. KRI Tingkat Wilayah berlangsung pada 22 September hingga 1 Oktober 2021. Selanjutnya, KRI Tingkat Nasional pada 12 hingga 17 Oktober 2021.
KRI mempertandingkan enam divisi yakni Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI), Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI) yang sebelumnya bernama Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI), KRSBI Humanoid, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), dan Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI).
Baca juga: Guru Besar UGM: Kaya Antioksidan, Kopi Potensial Cegah Covid-19
Tim-tim terbaik di tingkat wilayah nantinya akan melaju berkompetisi kembali di KRI tingkat Nasional. Sementara itu, juara pertama KRAI 2021 akan ditunjuk mewakili Indonesia dalam ABU Robocon 2021 secara daring di China.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.