Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2021, 13:51 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mendidik dan mengasuh anak-anak sudah menjadi kewajiban bagi setiap orangtua. Untuk itu pentingnya orangtua mengetahui karakter anak sedari dini agar bisa berpengaruh pada masa depannya.

Namun bagaimana jika anak-anak Anda masuk ke dalam kategori Anak Kebutuhan Khusus (ABK)? Tentu saja Anda harus memiliki cara penanganan yang berbeda dibandingkan anak normal pada umumnya. Lalu, apa saja jenis dan ciri-ciri ABK? Dilansir dari laman slbpelitanusa.sch.id, berikut rinciannya:

Baca juga: Akademisi Unpad: Vaksinasi Anak di Bawah 12 Tahun Masih Uji Klinis

Jenis disabilitas anak berkebutuhan khusus

Anak-anak yang masuk ke dalam kategori kebutuhan khusus ini memang memiliki perilaku yang berbeda jika dibandingkan dengan anak normal pada umumnya, mulai dari perilaku, mental, emosi, serta fisik. Berikut ini beberapa jenis disabilitas anak kebutuhan khusus beserta ciri cirinya:

  • Tunanetra, anak yang memiliki gangguan pada daya penglihatannya baik sebagian ataupun menyeluruh.
  • Tunarungu, anak yang memiliki gangguan pada daya pendengarannya baik sebagian atau keseluruhan sehingga menyebabkan kurangnya kemampuan untuk melakukan komunikasi secara verbal.
  • Tunalaras, anak yang memiliki kesulitan ketika menyesuaikan diri sehingga berperilaku yang tidak sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku di lingkungannya. Sehingga tentunya akan merugikan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.
  • Tunadaksa, anak yang memiliki kelainan atau cacat permanen pada bagian sistem gerak tubuh meliputi oto, sendi, tulang.
  • Tunagrahita (down syndrome), anak yang memiliki dan mengalami hambatan serta keterbelakangan mental yang jauh dari rata-rata (IQ berada di bawah 70). Sehingga menyebabkan anak kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik, berkomunikasi, maupun menjalani kehidupan sosialnya. Tuna grahita terbagi menjadi 2 jenis, tuna grahita biasa dan down syndrome.
  • Cerebral palsy, gangguan yang terjadi dikarenakan kerusakan otak yang menyebabkan gangguan pada pengendalian fungsi motorik.
  • Gifted, anak yang memiliki potensi diatas rata-rata anak pada umumnya meliputi kecerdasan, kreativitas, serta tanggung jawab yang diatas anak-anak di usianya.
  • Autisme, kelainan yang menyerang perkembangan anak dikarenakan adanya gangguan yang terjadi di sistem syaraf pusat. Sehingga menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi, perilaku, serta hubungan sosial.
  • Asperger Disorder (AD), sama halnya dengan autisme yang memiliki kekurangan dalam berkomunikasi, perilaku dan hubungan sosial, hanya saja anak yang menderita gangguan ini lebih ringan jika dibandingkan dengan anak-anak yang mengidap autisme. Yang membedakan adalah kemampuan bicara dari anak asperger jauh lebih baik dibandingkan dengan autisme.
  • Retss’ Disorder, gangguan perkembangan anak ini masuk ke dalam kategori ASD. Yang termasuk ke dalam gangguan Rett’s disorder ini adalah anak yang tiba-tiba mengalami kemunduran perkembangan saat mulai menginjak usia 18 tahun.
  • ADHD  merupakan gangguan yang menyebabkan anak tidak bisa diam dan mudah bergerak dari tempat ke tempat lainnya. Tak hanya itu, rentang konsentrasinya juga sangat pendek dan sering kesulitan dalam mengikuti akademik.
  • Lamban belajar (slow learner), anak yang memiliki potensi kecerdasan di bawah normal namun belum sampai ke tahap tunagrahita.
  • Anak yang memiliki kesulitan dalam belajar hal-hal spesifik.

Karena berbeda dari umumnya, maka anak-anak kebutuhan khusus tentunya membutuhkan kasih sayang dan perhatian yang lebih spesifik. Nah berikut ini beberapa cara menangani anak-anak berkebutuhan khusus.

Cara mengasuh anak berkebutuhan khusus

Orang Tua Harus Lebih Terbuka Pemikirannya

Sebelum menangani anak, tentunya pihak orang tua sendiri haruslah lebih terbuka pemikirannya mengenai anak-anak berkebutuhan khusus ini. Sikap keterbukaan ini tentunya harus anda tunjukkan dari rasa menerima segala kondisi anak anda saat ini. Dari sikap keterbukaan ini lah anda bisa mencari usaha dan cara yang tepat untuk mendidik anak anda. Tanamkan ke dalam diri anda jika anak berkebutuhan khusus bukanlah aib yang harus ditutupi. Jika hal ini anda lakukan hanya akan memperparah kondisi anak anda ketika sudah dewasa.

Lakukan Pengawasan Sedari Dini

Anak-anak kebutuhan khusus tentunya membutuhkan pengawasan yang lebih dibandingkan anak-anak pada umumnya, Untuk itu pentingnya pengawasan sedari dini terkait tumbuh kembang anak. Cara ini dilakukan agar orang tua dapat mengetahui setiap tahap perkembangan anak. Sehingga nantinya bisa sedikit waspada bila terjadi pertumbuhan fisik dan mental yang tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama.

Baca juga: Psikolog Unair Jelaskan Cara Mengasuh Anak Berkebutuhan Khusus

Berikan Motivasi, Perhatian dan Bimbingan

Anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus tentunya membutuhkan motivasi, perhatian, serta bimbingan yang lebih dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Dengan perhatian dan motivasi yang besar dan intens tentunya membantu anak bisa berkembang menjadi lebih baik lagi. Tentu butuh kesabaran yang ekstra bagi orang tua yang menangani anak-anak berkebutuhan khusus namun semua ini demi perkembangan anak yang lebih maksimal.

Adaptasi Dengan Anak

Dibutuhkan adaptasi antara pengasuh, orang tua, serta anak-anak kebutuhan khusus sendiri. Jika adaptasi tersebut tidak berjalan dengan lancar, tentu segala cara yang dilakukan tidak akan membantu perkembangan anak. Ketika proses adaptasi bisa berjalan dengan baik, tentu membuat segala proses selanjunya berjalan dengan mudah. Adaptasi yang baik tentu akan membantu anda memahami kondisi serta potensi anak.

Meningkatkan Kedekatan Emosional Dengan Anak

Kedekatan emosional menjadi salah satu bagian penting yang harus ada ketika anda menangani anak-anak berkebutuhan khusus. Kedekatan emosional ini dibutuhkan agar anak anak bisa percaya serta menjadi dekat dengan anda. Ketika sudah terjalin kedekatan emosional yang tinggi tentunya anak akan merasa aman dan terbuka dengan anda.

Ajari Anak Untuk Mengeksplor Ketrampilannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com