Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar Unpad: Masa Depan Pertanian Indonesia Ada di Perkotaan

Kompas.com - 27/09/2021, 15:39 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Prof. Tualar Simarmata mengatakan pertanian perkotaan atau pertanian urban tak hanya bisa dijadikan hobi. Lebih dari itu, pertanian urban memberi peluang besar dalam mewujudkan kemandirian pangan Indonesia.

"Pertanian perkotaan ini bukan lagi pertanian hobi. Ini harus betul-betul mengarah ke komersial,” kata Prof. Tualar pada diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu (Sajabi) “Pertanian Perkotaan dan Kemandirian Pangan” yang digelar secara daring oleh Dewan Profesor Unpad, seperti dirangkum dari laman Unpad, Senin (27/9/2021).

Menurutnya, perwujudan kemandirian pangan dapat dilakukan dengan meningkatkan percepatan inovasi. Untuk itu, penting adanya perubahan pola pikir dari hard worker menjadi smart worker.

Baca juga: 5 Negara Paling Santai di Dunia, Indonesia Peringkat Pertama

“Smart ini berbasis inovasi. Nah dengan ini sebetulnya kita bisa melakukan lompatan-lompatan,” kata Prof. Tualar.

Lahan pertanian makin berkurang, saatnya lahirkan petani digital

Prof. Tualar menyebutkan bahwa salah satu permasalahan perwujudan kemandirian pangan di Indonesia adalah semakin berkurangnya lahan pertanian.

Untuk itu, seiring dengan semakin bertumbuhnya perkotaan, pertanian urban melalui smart farming dapat menjadi solusi.

Selain dapat dilakukan di lahan terbuka, jelas dia, bertani juga dapat dilakukan di lahan tertutup dengan mengoptimalkan ruangan di dalam atau atap gedung. Bertani juga dapat dilakukan dengan berbagai metode.

Prof. Tualar mengatakan bahwa saat ini banyak orang menganggap smart farming itu sulit. Padahal, dengan perkembangan teknologi komunikasi saat ini, smart farming terbilang mudah, Hal tersulit justru mengubah pola pikir.

“Begitu pola pikirnya diubah menjadi bekerja cerdas, itu smart farming sudah otomatis berjalan dengan sendirinya,” kata Prof. Tualar.

Baca juga: Peneliti IPB: Jahe, Kunyit, dan Temulawak Bisa Obati 30 Jenis Penyakit

Ada banyak keuntungan dari pertanian perkotaan, di antaranya tingginya target pasar di perkotaan. Pertanian urban pun dapat menjadi bagian dari agrowisata dan edukasi pertanian sejak dini kepada anak-anak.

Selain itu, pertanian urban juga membutuhkan para para petani pintar atau petani digital dengan pola pikir work smarter.

“Kalau petani digital itu membuat pertanian itu menjadi mudah, murah, menyenangkan, dan banyak untungnya. Jadi tagline-nya kalau petani digital itu less work make more money,” kata Prof. Tualar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Hasil Ujian Mandiri UGM 2025 Diumumkan 19 Juli, Cek Biaya UKT dan IPI-nya
Hasil Ujian Mandiri UGM 2025 Diumumkan 19 Juli, Cek Biaya UKT dan IPI-nya
Edu
Tim Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Sabet 2 Perak Ajang 'Japan Design, Idea and Invention Expo 2025'
Tim Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Sabet 2 Perak Ajang "Japan Design, Idea and Invention Expo 2025"
Edu
Uang Saku Penerima Beasiswa LPDP Dinilai di Bawah Standar, Apa Kata LPDP?
Uang Saku Penerima Beasiswa LPDP Dinilai di Bawah Standar, Apa Kata LPDP?
Edu
Dedi Mulyadi: Tidak Boleh Ada Anak Jawa Barat yang Putus Sekolah
Dedi Mulyadi: Tidak Boleh Ada Anak Jawa Barat yang Putus Sekolah
Edu
Guru Honorer di Depok Dinonaktifkan, Diduga Lakukan Jual-Beli Kursi SPMB 2025
Guru Honorer di Depok Dinonaktifkan, Diduga Lakukan Jual-Beli Kursi SPMB 2025
Edu
Pemerintah Tetapkan 7 Juli Hari Pustakawan Indonesia, Apakah Jadi Libur Nasional?
Pemerintah Tetapkan 7 Juli Hari Pustakawan Indonesia, Apakah Jadi Libur Nasional?
Edu
Beasiswa DAAD Masih Buka, Kuliah S2-S3 ke Jerman Tanpa Batas Usia
Beasiswa DAAD Masih Buka, Kuliah S2-S3 ke Jerman Tanpa Batas Usia
Edu
Cek Jalur Mandiri UB 2025 yang Masih Buka, Sekian Biaya UKT dan IPI-nya
Cek Jalur Mandiri UB 2025 yang Masih Buka, Sekian Biaya UKT dan IPI-nya
Edu
Kuliah S1-S3 Gratis, Ini Jadwal dan Cara Daftar Beasiswa Unggulan 2025
Kuliah S1-S3 Gratis, Ini Jadwal dan Cara Daftar Beasiswa Unggulan 2025
Edu
Pameran Imersif 'The Redmiller Universe', dari Pendidikan Budaya hingga Pesan Nilai Kehidupan
Pameran Imersif "The Redmiller Universe", dari Pendidikan Budaya hingga Pesan Nilai Kehidupan
Edu
Belum Banyak yang Tahu, Ini Alasan 7 Juli Jadi Hari Pustakawan Indonesia
Belum Banyak yang Tahu, Ini Alasan 7 Juli Jadi Hari Pustakawan Indonesia
Edu
Cegah Penyakit Menular, Calon Siswa Sekolah Rakyat Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Cegah Penyakit Menular, Calon Siswa Sekolah Rakyat Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Edu
Hasil SPMB Kota Bandung 2025 Jenjang SD-SMP , Live di YouTube Hari Ini
Hasil SPMB Kota Bandung 2025 Jenjang SD-SMP , Live di YouTube Hari Ini
Edu
Satu Rombel 50 Siswa: Jalan Pintas Menyesatkan
Satu Rombel 50 Siswa: Jalan Pintas Menyesatkan
Edu
Studi MIT Ungkap ChatGPT Berpotensi Mengikis Kemampuan Berpikir Kritis
Studi MIT Ungkap ChatGPT Berpotensi Mengikis Kemampuan Berpikir Kritis
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau