KOMPAS.com - Anak berkebutuhan khusus (ABK) perlu mendapat pendampingan lebih. Terlebih dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Pada anak dengan autisme atau gangguan perkembangan otak dapat mempengaruhi kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi.
Karena itu, pada anak berkebutuhan khusus perlu menjadi perhatian. Seperti diungkapkan ahli kedokteran gigi anak drg. Udijanto Tedjosasongko, PhD., Sp.KGA(K).
Baca juga: Ingin Kulit Sehat dan Kencang? Akademisi FK Unair: Ini Caranya
Dalam acara Promoting Dental Health for Children with Special Needs yang dihelat oleh World University Association for Community Development (WUACD) Universitas Airlangga (Unair) pada Sabtu (28/8/2021), ia berbagi tips dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak dengan autisme.
Setidaknya terdapat beberapa perawatan khusus yang ia jelaskan. "Selain memperhatikan kesehatan emosional mereka, kita juga perlu merawat kesehatan fisiknya," ujarnya dikutip dari laman Unair.
"Terutama kesehatan gigi dan mulut yang seringkali kurang kita perhatikan, padahal sangat penting," imbuhnya lagi.
Ini cara merawat gigi bagi ABK:
Menyikat gigi dua kali sehari secara rutin dengan pasta gigi mengandung fluoride dapat mencegah Karies Gigi.
Sela-sela gigi juga dapat dibersihkan setiap hari dengan benang atau pembersih interdental. Selain itu, makan makanan bergizi dan seimbang serta batasi ngemil.
"Jadikan menyikat gigi menyenangkan, nyanyikan lagu-lagu lucu yang anak suka. Kalau perlu, kunjungi dokter gigi untuk membersihkan gigi secara profesional," kata Dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga itu.
Baca juga: Dokter RSND Undip: Seperti Ini Cara Merawat Gigi Terinfeksi
Ini beberapa posisi menyikat gigi yang bisa dicoba, salah satunya dengan memanfaatkan kursi.
Posisinya, anak dengan autism duduk di lantai. Sedangkan orang tua duduk di kursi di belakang anak. Kepala anak bersandar di lutut orang tua. Jika anak tidak kooperatif, orang tua dapat meletakkan kaki di atas lengan anak untuk menahannya.
Udijanto mengungkapkan, penggunaan sealant adalah cara aman tanpa rasa sakit untuk melindungi gigi dari kerusakan.
Sealant membentuk perisai keras yang mencegah makanan dan bakteri masuk ke lekukan kecil di gigi yang menyebabkan pembusukan.
Selain itu fluoride dapat diaplikasikan langsung ke gigi dalam bentuk pernis, pasta, gel atau busa. Bahan tersebut bekerja dengan mengikat struktur gigi pada tingkat molekuler. Sehingga membentuk lapisan pelindung yang dikenal sebagai fluorapatit.
"Fluorapatit ini lebih tahan terhadap pembusukan bakteri dan mengurangi risiko karies," jelasnya.
Baca juga: SITH ITB: Begini Cara Menjaga Kualitas Teh
Fluoride juga dapat digunakan untuk menyembuhkan lesi karies awal yang muncul sebagai bintik putih pada gigi. Penggunaannya direkomendasikan untuk mereka yang berisiko lebih tinggi terkena karies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.