Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Profesi Penting yang Masih Sepi Peminat di Indonesia

Kompas.com - 06/10/2021, 07:15 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tiap tahun ada banyak lulusan sarjana yang berlomba-lomba bisa langsung diserap dunia kerja.

Di dunia kerja, banyak profesi yang bisa dipilih para lulusan sarjana sesuai jurusan saat kuliah. Misalnya lulusan Kedokteran akan dengan mudah diserap dunia kerja dengan bekerja di rumah sakit swasta maupun negeri atau menjadi tenaga pendidik profesional.

Namun dari banyaknya profesi yang ada di Indonesia, ada beberapa profesi penting namun masih sepi peminat lho. Padahal profesi ini memiliki peluang besar dan sangat dibutuhkan perusahaan.

Merangkum dari salah satu platform edukasi di Instagram @campuspedia, Selasa (5/10/2021), ada profesi penting di Indonesia yang masih sepi peminat.

Baca juga: Catat! 8 Oktober 2021 Diumumkan Hasil Seleksi PPPK Guru Tahap I

Dari data The Future of Jobs Report 2020 World Economic Forum, berikut 3 profesi yang masih sepi peminat.

1. Profesi Aktuaris

Aktuaris sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan karena memiliki tugas untuk menyelesaikan permasalahan terkait bisnis.

Seperti menganalisis risiko perusahaan dan dampak bencana terhadap perekonomian dan kemajuan perusahaan.

Menurut data dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) di tahun 2019 baru terdapat sekitar 652 orang aktuaris saja di Indonesia.

Untuk bisa berprofesi sebagai aktuaris, kamu bisa mengambil jurusan matematika. Bahkan sudah ada beberapa perguruan tinggi yang sudah memiliki peminatan aktuaria, seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Pelita Harapan (UPH), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan beberapa perguruan tinggi lainnya.

Baca juga: Seperti Ini Etika Mengikuti Pembelajaran Online Saat Pandemi Covid-19

2. Profesi Arsitek Artificial Intelligence (AI)

Walau sudah lazim terdapat di negara maju, profesi ini terbilang masih cukup asing di Indonesia.

Tugas utama arsitek AI adalah mengukur kinerja AI yang telah dibuat dan mempertahankan keberlanjutan AI tersebut.

Menurut Emerging Jobs Linkedin 2020, profesi ini masuk ke dalam tiga teratas pekerjaan yang paling berkembang di Amerika Serikat. Namun di Indonesia bahkan hanya ada satu perguruan tinggi yang menyediakan jurusan AI yaitu di Universitas Indonesia (UI).

Apabila calon mahasiswa tertarik mendalami bidang AI, bisa memilih jurusan kuliah bidang teknologi seperti Teknik Informatika, Ilmu Komputer dan lain-lain.

Baca juga: Raih IPK 3,95, Seperti Ini Tips dari Wisudawati Terbaik ITS

3. Profesi Analis Data

Beberapa tahun terakhir profesi tersebut semakin dikenal di Indonesia. Profesi ini memiliki tanggung jawab untuk menerjemahkan data menjadi laporan yang nantinya digunakan untuk proses manajemen dan pengolahan data di perusahaan.

Untuk bisa menjadi analis data, beberapa ilmu pemrograman harus dikuasai. Seperti structured query language (SQL), Python, Microsoft Excel dan software visualisasi data lainnya. Untuk bisa berprofesi sebagai analis data, kamu bisa memilih jurusan Data Science.

Demikian tiga profesi penting yang masih sepi peminat di Indonesia. Kamu bisa memanfaatkan peluang dengan memilih jurusan tersebut saat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi kelak.

Baca juga: Tips Raih IPK Cumlaude ala Dosen UII Yogyakarta

Diharapkan setelah lulus, kamu akan langsung terserap di dunia kerja. Tiga profesi tersebut juga berpotensi memberikan penghasilan cukup besar tiap bulannya..

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau