Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2021, 10:45 WIB
|

KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melakukan penelitian pada manusia kerdil di Bengkulu Selatan.

Adapun mahasiswa UNY itu ialah Arif Hidayat (Prodi Ilmu Komunikasi), Giovani Eka Meilia (Prodi Pendidikan Luar Biasa) dan Muhammad Agusti Saputra (Prodi Psikologi).

Menurut Arif Hidayat, salah satu kelainan biologis pada manusia yaitu memiliki tubuh tidak proporsional dengan tinggi di bawah rata-rata 90-120 cm.

Baca juga: Webinar UNY: Seperti Ini Nilai Luhur Pendidikan Khas Yogyakarta

Manusia ini sering disebut manusia kerdil (dwarfisme) atau cebol yang terjadi karena faktor genetik dan kurangnya hormon pertumbuhan dalam tubuh.

Figur yang paling menonjol dari dwarfisme adalah bentuk dan ukuran tubuh. Di Bengkulu Selatan terdapat satu desa yaitu Palak Siring, yang memiliki populasi manusia kerdil yang cukup besar di Kecamatan Kedurang dan Padang Guci.

Stigma negatif kerdil masih tinggi

Stigma negatif mengenai dwarfisme masih sangat tinggi dalam masyarakat sehingga tak jarang masyarakat memarginalkan mereka atas dasar fisik mereka yang berbeda.

Dwarfisme juga sering menjadi sasaran pelecehan, cemooh, dan kekerasan dari anggota masyarakat saat bekerja, bepergian, atau saat menjalankan aktivitas kesehariannya sehingga tak jarang masyarakat memarginalkan mereka atas dasar fisik mereka yang berbeda.

"Dwarfisme juga sering menjadi sasaran pelecehan, cemooh, dan kekerasan dari anggota masyarakat saat bekerja, bepergian, atau saat menjalankan aktivitas kesehariannya," ujarnya seperti dikutip dari laman UNY, Kamis (7/10/2021).

Untuk itulah mahasiswa UNY berupaya mengubah stigma tersebut dengan meneliti keseharian para manusia kerdil di kecamatan ini.

Dikatakan Arif, mereka tertarik meneliti tentang dwarfisme karena di Desa Palak Siring manusia kerdil memiliki berbagai keunikan seperti mutasi gen dari pihak perempuan yang menyebabkan kondisi tubuh kerdil, serta tidak ada manusia kerdil yang bergender perempuan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com