Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bubur Instan Pencegah Stroke Inovasi Mahasiswa IPB

Kompas.com - 12/10/2021, 11:22 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahukah kamu tiap tanggal 29 Oktober selalu diperingati Hari Stroke Sedunia. Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya penyakit ini sehingga lebih peduli pada kesehatan diri sendiri agar terhindar dari stroke.

Untuk mencegah dan membantu penyembuhan penyakit stroke, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB)berhasil membuat bubur instan bernama 'Burbus'.

Bubur ini terbuat dari bahan utama ikan gabus yang memiliki kandungan albumin tinggi. Mariana Kristin Siregar sebagai ketua tim menerangkan, bahan baku pembuatan Burbus adalah ikan gabus.

Baca juga: Berbasis Teledentistry, Mahasiswa UGM Pantau Kesehatan Gigi Siswa

Bubur instan bantu penyembuhan stroke

Menurutnya, ikan gabus memiliki kandungan albumin yang tinggi. Protein ini berfungsi sebagai protein untuk meningkatkan aliran darah ke otak, memperbaiki edema pada otak dan mencegah terjadinya malnutrisi.

"Burbus diharapkan dapat membantu masyarakat terkait pemenuhan kebutuhan nutrisi sekaligus dapat mencegah dan membantu penyembuhan penyakit stroke," ujar Mariana Kristin seperti dikutip dari situs resmi IPB, Selasa (12/10/2021).

Mariana menjelaskan, dalam produk ini, dia dan tim juga menggunakan bahan baku lainnya yaitu rumput laut Sargassum sp. dan minyak ikan lemuru.

Rumput laut Sargassum sp. mengandung senyawa fukoidan yang berfungsi sebagai antiinflamasi, antitrombotik, antioksidan serta menghambat degenerasi sel-sel pada neuron otak. "Penghambatan ini dinilai sangat penting dalam pengobatan pasca stroke," tegas Mariana.

Baca juga: Calon Mahasiswa, Hindari Kesalahan Ini Saat Memilih Jurusan Kuliah

Manfaatkan kandungan ikan lemuru

Selain itu, lanjut Mariana, kandungan Omega-3 pada minyak ikan lemuru, yang merupakan ikan asli Indonesia dapat memperbaiki fungsi endotel dan meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL).

Produk Burbus terdiri atas tiga varian rasa yaitu bayam, wortel, dan kacang polong. Adanya varian rasa pada produk bertujuan agar konsumen memiliki pilihan rasa. Produk Burbus tidak hanya untuk dikonsumsi oleh penderita stroke, namun juga oleh orang yang ingin mencegah stroke.

"Kami juga terus melakukan inovasi produk, peningkatan kualitas produk, dan ekspansi pasar," imbuh Mariana Kristin.

Diformulasikan dengan penambahan zat gizi

Melalui produk Burbus, para mahasiswa IPB ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan kasus stroke di Indonesia dengan produk pangan.

Inovasi Burbus ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K). Program ini mendapat pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI.

Selain Mariana Kristin, produk ini juga dikerjakan bersama Budiono Ujaya Putra, Dion Kurnia Alfarobi Enda, Windy Jelita Noyasari, dan Aditya Rizqi Hafidzuddin

Dosen pendamping, Wini Trilaksani menambahkan, Burbus bukan sekadar pangan instan biasa. Ia mengaku, produk ini juga diformulasikan dengan penambahan zat gizi tertentu dan bahan pangan yang mengandung biocompound. Biocompound yang dimaksud antara lain, albumin dari protein ikan gabus, fucoidan, mineral dari rumput laut Sargassum, dan Omega-3.

"Burbus yang berupa bubur instan berklaim ini cocok untuk mereka daripada harus menelan tablet atau kapsul suplemen albumin, fucoidan maupun soft gel omega-3," tandas Wini.

Baca juga: Rektor Menentukan Kemajuan dan Keberlanjutan Universitas

Produk ini memiliki keunggulan lain seperti penyajiannya mudah, awet, dan ringan sehingga mudah didistribusikan ke daerah manapun.

"Bahkan diekspor bila semua persyaratan standarnya sudah dipenuhi," pungkas Wini Trilaksani, dosen IPB University dari Departemen Teknologi Hasil Perairan (THP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com