Selain mempertimbangkan indeks prestasi, mahasiswa dari setiap strata pendidikan tinggi juga harus menyelesaikan penilaian akhir dengan menyusun karya tulis ilmiah yakni skripsi untuk gelar sarjana, tesis untuk gelar master, dan disertasi untuk gelar doktor.
Baca juga: Ini Lho Ekspektasi Dosen terhadap Para Mahasiswanya
Pembagian tingkatan karya tulis ilmiah tersebut tidak semata-mata dipilih tanpa alasan. Penyusunan skripsi, tesis, maupun disertasi diharapkan dapat menciptakan lulusan berkompeten dan memenuhi kualifikasi yang telah ditetapkan.
Lulusan bergelar sarjana diharapkan mampu menerapkan ilmu dan teori yang dipelajarinya dengan mengambil peran tertentu dalam berbagai kegiatan produktif di masyarakat.
Sementara itu, lulusan S2 yang telah menyelesaikan studi magister harus bisa memberikan layanan yang lebih luas melalui berbagi penelitian dan pengembangan teori mendalam.
Bagi lulusan bergelar doktor tentu memiliki peran lebih tinggi lagi. Mereka harus mampu menciptakan konsep maupun teori baru yang bisa diterapkan dalam bidang keilmuan tertentu.
Baca juga: Sandiaga Uno Apresiasi Aplikasi Dukung Desa Wisata Karya UAJY-Ukrim
Itulah perbedaan mendasar pendidikan S1, S2 dan S2 yang mahasiswa perlu tahu. Informasi ini bisa dijadikan salah satu panduan dasar untuk mengetahui jalur serta fokus pendidikan yang harus ditempuh untuk dapat meraih gelar sarjana, magister, maupun doktor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.