Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Tokoh Nasional dan Kampus, Young Buddhist Association Gelar Webinar Kebangsaan

Kompas.com - 18/10/2021, 15:19 WIB
Imalay Naomi Lasono,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Young Buddhist Association (YBA) kembali menggelar webinar Sarasehan Kebangsaan dengan mengangkat tema "Comeback Stronger", Sabtu (16/10/2021).

Acara diselenggarakan tahunan sejak 2019. Isinya merupakan diskusi antar tokoh umat beragama dan tokoh nasional dalam membangun semangat pemuda sebagai warga kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada Kamis (28/10/2021).

Kali ini, webinar menghadirkan pembicara dari tokoh umat Buddha seperti perwakilan Dewan Upajjhaya dan Acariga sekaligus Pembina Sangha Agung Indonesia Bhikku Nyanasuryanadi Mahatera, sesepuh Sangha Theravada Indonesia Bhikku Dhammasubho Mahathera, yakni sesepuh Sangha Theravada Indonesia), dan Padesanayaka atau Pimpinan Sangha Theravada Indonesia Provinsi Jawa Timur Bhikku Jayamedho, Thera.

Pihak penyelenggara juga menggandeng beberapa tokoh nasional di antaranya Tokoh Intelektual Islam dan Penerima Penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma 2015 KH Ahmad Mustofa Bisri atau karib disapa Gus Mus, Ketua Yayasan Pendidikan Nasional Karangturi sekaligus owner PT Marimas Harjanto Halim, dosen UIN Sunan Ampel Surabaya Dr Ahmad Zainul Hamdi MMg, putri dari Presiden RI ke-4 sekaligus aktivis dari organisasi Gusdurian Inaya Wulandari Wahid, dan Komisaris Utama Pertamina Ir Basuki Tjahja Purnama, MM.

Webinar dibuka langsung oleh Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama (Kemenag) RI, Supriyadi dan dimeriahkan oleh performa Kalyana Project.

Acara dimoderatori oleh Pembina Young Buddhist Association Prof Sujoko Efferin. Sujoko memberikan beberapa pertanyaan mulai dari pengalaman hidup kedua narasumber, hingga pesan-pesan kepada anak-anak muda yang harus dipersiapkan dan dilakukan dalam menghadapi tantangan ke depan.

YM Bhante Jayamedho, Thera, mengawali penjelasannya dengan berbagi kisah mengenai perjalanan hidup ketika masih bekerja di dunia usaha hingga harus meninggalkan rutinitasnya untuk menjadi seorang Bhikkhu.

"Pada usia 70 tahun, saya harus meninggalkan rumah tangga, jabatan, dan kekayaan untuk belajar membersihkan diri. Memang lebih damai (seperti ini) sebenarnya. Sebab, saya sudah bisa mengendalikan keinginan dan melepaskan beragam kebutuhan ," kata Bhante Jayamedho.

Bhante Jayamedho pun berpandangan bahwa orang yang beragama akan memegang teguh integritas atau kejujuran. Hal ini termasuk pula ketika seseorang diberikan kepercayaan menjadi pejabat atau pemimpin masyarakat.

"Kalau seseorang mengaku beragama dan melakukan korupsi tidak merasa bersalah, maka kita dapat meragukan keagamaannya. Orang sering kali menganggap ritual (keagamaan) lebih penting daripada integritas atau kejujuran," terangnya.

Padahal, menurutnya, kejujuran adalah bagian terpenting dari seseorang beragama.

"Karena integritas atau kejujuran ini bagian dari ajaran agama. Jadi, jangan pernah merugikan orang lain atau manusia, tapi juga tumbuhan, binatang, dan alam. Sayangnya, banyak negara-negara yang kelihatannya beragama, tapi kemajuan, kesejahteraan, keadilan dan kejujurannya masih dipertanyakan," jelasnya.

Oleh karena itu, pada momen peringatan Hari Sumpah Pemuda, bhikkhu kelahiran asal Kota Surabaya itu pun berpesan kepada anak-anak muda agar mereka dapat melakukan sesuatu yang bermanfaat atau memunculkan kebahagiaan untuk masyarakat.

"Kalau lihat orang yang menderita, maka kita harus mengokohkan cara bagaimana untuk bisa menolong mereka," pesannya.

Menolong adalah kesempatan

Sementara itu, Basuki Tjahaja Purnama atau karib disapa BTP juga mengawali pembicaraan dengan bercerita pengalaman hidupnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau