Ia mengisahkan kiprahnya mulai menjadi seorang pengusaha, hingga masuk ke dunia politik dan menjabat Bupati Belitung Timur. Terakhir, ia juga berkisah saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Hari itu, BTP menekankan hal utama yang membuatnya terjun ke dunia politik karena ingin lebih banyak membantu masyarakat dan memberantas ketidakadilan.
"Yang pasti kalau kita jadi pengusaha, ingin bantu orang itu terbatas. Misalnya, orang tidak mampu atau miskin datang minta pertolongan itu bermacam-macam," kata Ahok—yang juga panggilan lekatnya.
Ia juga menekankan, melihat sesuatu itu harus dengan perspektif atau sudut pandang yang benar. Begitu juga saat menyelesaikan masalah.
"Prinsip itu yang harus kita punya. Saya selalu yakin, banyak orang yang berdiri untuk kebenaran. Keadilan dan kejujuran ini adalah prinsip yang harus kita pegang. Itu prinsip yang jangan sampai diabaikan," pesan dia pada generasi muda.
Ia juga menambahkan, generasi saat ini, khususnya seluruh panitia kegiatan Sarasehan Kebangsaan 2021 untuk tidak berhenti menolong orang.
Bagi dia, menolong orang adalah sebuah kesempatan yang belum tentu dapat terulang.
"Jadi, kalian jangan pernah lelah. Apalagi, berhenti untuk menolong orang. Karena kesempatan (menolong) itu belum tentu terulang. Menolong orang adalah kesempatan," ujarnya.
Ketua Dewan Pembina YBA Indonesia Billy Lukito Joeswanto menjelaskan bahwa Sarasehan Kebangsaan ini merupakan acara tahunan yang digelar dan terbuka bagi siapa saja yang ingin mengikuti dialog kebangsaan dengan pemuka agama dan tokoh nasional lainnya.
Lewat acara tersebut, ia berharap peserta dapat menjadi individu yang bisa menerima perbedaan.
"Kami menghadirkan bhante sebagai sosok pelindung umat Buddha dalam menjalankan moralitas agar kita bisa memiliki wawasan kebangsaan dan bisa menggugah semangat kemanusiaan dalam ajaran kebenaran agama Buddha kepada non-Buddhis. Kami juga menghadirkan Bapak BTP yang merupakan tokoh nasional," kata Billy.
Menurutnya, semangat Sumpah Pemuda adalah semangat yang luar biasa dan harus dijaga pemuda dan pendahulu. Ini juga yang harus diterapkan oleh muda-mudi Buddhis supaya bangsa ini kembali kuat di masa new normal.
"Jadi, semangat 93 tahun lalu (saat Sumpah Pemuda lahir) itu berarti meski kita berbeda, kita harus memiliki satu visi, yaitu persatuan di atas kebhinnekaan. Dengan persatuan atas perbedaan itulah, kita akan menjadi individu yang lebih baik, kita bisa menyayangi kita sendiri dengan bertoleransi dan menerima perbedaan yang ada," tegasnya.
Pihak panitia menginformasikan, acara juga menyelenggarakan campaign dengan menjual baju koleksi berkolaborasi dengan apparel jersey lokal, Ghanior.
Profit dari penjualan akan didonasikan kepada yayasan atau Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM) yang melakukan pelayanan kepada anak yatim, janda, pengangguran atau warga lainnya yang terkena dampak ekonomi di masa pandemi ini sebanyak 100 persen.