KOMPAS.com - Ketika lulus kuliah, seorang lulusan bakal dihadapkan pada dunia kerja. Sebelum mencari info lowongan kerja, maka harus persiapan dahulu.
Salah satunya ialah menyiapkan Curriculum Vitae (CV) atau daftar riwayat hidup. Tetapi, seorang pelamar pekerjaan tak bisa asal-asalan membuat CV.
Terkait hal itu, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan webinar persiapan kerja.
Baca juga: Raih Poin Tertinggi Capaian IKU 2020, UNS Terima Insentif Kementerian Rp 23,5 Miliar
Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (21/10/2021) ini ditujukan bagi calon wisudawan periode Oktober dan mahasiswa tingkat akhir.
Adapun narasumber webinar ialah Rosalina Nugraheni, M.Psi, founder dan CEO Naraya Colsulting (sebuah lembaga yang bergerak pada konsultan Human Resource).
Pada kesempatan itu, Rosalina membagikan tips bagaimana menulis dan membuat Curriculum Vitae (CV) yang baik.
Ia mengatakan bahwa membuat CV tidak perlu panjang dan bertele-tele karena tidak efektif. CV yang baik adalah yang padat dan informatif.
"Pastikan menulis data di CV sesuai data yang sebenarnya, terutama terkait dengan data kompetensi, keterampilan dan pengalaman," ujar Rosalina seperti dikutip dari laman UNS.
Ia mengibaratkan proses pencarian kerja seperti perang sehingga harus dipersiapknan segala sesuatunya agar dapat memenangkan peperangan secara elegan.
Beberapa di antaranya adalah persiapan materi, memilih medan perang, dan bertarung dengan gagah berani sehingga meraih kemenangan (diterima kerja).
Narasumber lain, Catur Sugiyarto, Ph.D., dosen sekaligus praktisi dunia usaha dan Kepala Divisi Star Up dan Inkubasi UNS membagikan kiat sukses di dunia usaha.
Ia mengatakan bahwa jika usaha ingin berhasil secara maksimal dan sukses, maka harus dirawat dan fokus.
Kemudian, hal yang tidak kalah penting adalah konsisten menjalankan bisnis plan yang sudah dibuat.
Sementara, Moh Abdul Hakim, Ph.D., menjelaskan seluk-beluk Tes Potensi Skolastik (TPS).
Tes Potensi Skolastik atau tes psikologi adalah sekumpulan kecil sampel perilaku yang diharapkan dapat menggambarkan sekumpulan besar perilaku yang menggambarkan kualitas tertentu dari seorang individu.
Baca juga: Wakil Rektor UNS: Ini 2 Sektor Kunci Bangkitkan Perekonomian Indonesia
"Tipe-tipe tes psikologi diantaranya adalah tes abilitas dan tes kepribadian," terangnya.
Tes abilitas digunakan untuk mengukur keterampilan mencakup kecepatan, akurasi atau keduanya.
Sementara tes kepribadian digunakan untuk mengukur: