KOMPAS.com - Jika kamu termasuk penyayang binatang, jurusan Kedokteran Hewan bisa jadi pilihanmu untuk melanjutkan pendidikan.
Tak hanya merawat hewan peliharaan seperti anjing atau kucing, saat menjadi dokter hewan, kamu juga merawat hewan ternak bahkan hewan liar.
Tak perlu khawatir, lulusan Kedokteran Hewan juga memiliki prospek kerja yang sangat luas. Sama seperti halnya lulusan Pendidikan Kedokteran maupun Kedokteran Gigi.
Kalau kamu tertarik memilih Kedokteran Hewan, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui. Merangkum dari laman Ruang Guru, Rabu (27/10/2021), saat memilih jurusan Kedokteran Hewan, kamu akan mempelajari banyak hal mengenai seluk beluk hewan.
Baca juga: Bijak Bermain Medsos, Siswa Perlu Pahami Dampak dan Cara Mencegah FOMO
Mulai dari hewan domestik (anjing, kucing, kuda), hewan eksotik (ular, iguana, kadal), hewan ternak (sapi, kambing, domba, unggas) bahkan hewan liar.
Jurusan Kedokteran Hewan juga akan banyak belajar tentang biologi secara mendalam, terutama biologi kesehatan. Selain itu, mata kuliah lain yang akan kamu pelajari seperti:
Tahapan menjadi dokter hewan
Setiap jurusan Kedokteran, baik itu Kedokteran Umum, Gigi, dan Hewan, tetap harus melalui program co-assistant sebelum akhirnya mendapatkan gelar Dokter.
Baca juga: Tertarik Jadi Pengusaha Kuliner, 7 Jurusan Kuliah Ini Jadi Pilihan
Cooperative assistant atau co-ass adalah suatu jenjang pendidikan profesi yang dijalani oleh seorang lulusan sarjana kedokteran untuk dapat memperoleh gelar dokternya.
Setelah menyelesaikan studi S1, kamu akan menyandang gelar sarjana Kedokteran Hewan. Selanjutnya, akan menjalani masa co-ass selama sekitar 1 tahun. Pada tahap co-ass ini kamu akan mempraktikan pengetahuan yang sudah dipelajari dengan menangani kasus secara langsung di lapangan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.