KOMPAS.com - Salah satu penyakit paling mematikan di dunia adalah kanker. Bahkan kanker paru-paru menjadi penyebab kematian terbanyak dalam klaster penyakit kanker.
Informasi dari laman World Health Organization (WHO) pada Rabu, (10/11/2021), kanker paru paru telah membunuh 1.8 juta jiwa selama tahun 2020.
Sedangkan di tempat kedua ada kanker usus besar dan di tempat ketiga ada kanker hati yang membunuh 830 ribu jiwa.
Baca juga: Dokter RSA UGM Beri Ilmu Kenali Gagal Jantung dan Tips Menghindarinya
Meski mematikan, kanker paru-paru sebetulnya bisa disembuhkan. Dalam bahasa medis lebih tepatnya kanker tersebut dapat dikendalikan atau dikontrol.
Dengan begitu, makna sembuh dalam hal ini bukanlah sembuh total, tetapi bermakna mencegah kanker tersebut dapat mengakibatkan kematian. Syaratnya kanker tersebut mesti ditemukan sedini mungkin.
Demikian diungkapkan dokter spesialis paru Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Siswanto, dalam Talkshow Painah & Paini: “Deteksi Dini Kanker Paru” secara virtual melalui kanal Youtube RSA UGM pada Selasa, (9/11/2021).
"Prinsipnya itu kalau kita bisa menemukan stadiumnya lebih dini, maka peluang sembuhnya lebih besar," ujar dr. Siswanto seperti dikutip dari laman UGM, Jumat (12/11/2021).
Untuk itu, dokter Siswanto membuat skema perbandingan, yakni:
1. kalau kanker paru-paru dapat ditemukan dalam kondisi stadium 1, maka tingkat atau peluang kesembuhannya 85 persen
2. kalau kanker paru-paru stadiumnya 4, maka tingkat kesembuhannya (hanya) 15 persen.
Baca juga: Dokter RSA UGM: Yuk Kenali Gejala Stroke
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.