Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata seperti Ini Peran HOS Tjokroaminoto dalam Sejarah Pendidikan

Kompas.com - 26/11/2021, 12:45 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Siapa yang tak kenal HOS Tjokroaminto? Apakah siswa yang masih sekolah sudah paham tokoh satu ini? Seperti apa kiprahnya bagi bangsa Indonesia?

Raden Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto lahir di Ponorogo pada 16 Agustus 1882 dan wafat pada 17 Desember 1934.

HOS Tjokroaminoto merupakan salah satu pemimpin organisasi pertama di Indonesia yaitu Sarekat Islam (SI) pada 1912.

Baca juga: Sejarah Hari Pahlawan dan Semangat Bung Tomo yang Berkobar

Sebagai pelopor gerakan Serikat Buruh di Indonesia, ide politik dari HOS Cokroaminto melahirkan berbagai ideologi untuk saat itu.

Namun di sisi lain HOS Cokroaminoto juga kerap melakukan kritik terhadap pemerintah Hindia Belanda. Beberapa kutipan HOS Cokroaminoto yang terkenal antara lain Setinggi- tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat.

Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno bahkan memegang teguh apa yang pernah dikatakan beliau yaitu “Pemimpin yang Hebat Menulis Seperti Jurnalis, Berbicara Seperti Orator”.

Terkait hal itu, Dewan Perwakilan Pusat Ikatan Alumni Universitas Negeri Yogyakarta (DPP IKA UNY) pada Selasa (23/11/2021) mengadakan seminar bertema “Yayasan Tjokroaminoto dan Pendidikan Syarekat Islam” secara Luring dan daring.

Ketua DPP IKA UNY, Prof. Suyanto, Ph.D., mengatakan bahwa dengan terselenggaranya seminar ini menjadi bukti bahwa IKA UNY sangat peduli dengan sejarah Indonesia.

Terutama dalam bidang pendidikan, khususnya tentang peranan seorang HOS Cokroaminoto.

Sementara Wakil Rektor Bidang Alumni dan Kemahasiswaan UNY, Prof. Lantip Diat Prasojo yang hadir secara daring mewakili Rektor UNY memberikan apresiasi yang tinggi terhadap seminar ini.

Baca juga: UGM, Pencetak Tokoh Nasional yang Terus Asah Kompetensi Lulusan lewat Kampus Merdeka

Dia berharap ke depan dapat tercipta sebuah formulasi yang bisa menyeimbangkan antara ilmu pengetahuan dan agama serta pendidikan yang lebih Islami sesuai dengan apa yang telah dibangun oleh HOS Cokroaminoto.

Sebelum merdeka, harus terdidik dahulu

Rektor Universitas Cokroaminoto periode 2008-2010, Zulkifli Halim juga memberikan paparannya.

Menurutnya, HOS Cokroaminoto yang aktif menyebarkan ajaran Islam dalam perjuanganya berprinsip bahwa untuk memerdekakan bangsa ini harus membuat mereka terdidik terlebih dahulu.

"Selain itu, ia juga berusaha membangun kesadaran bahwa hanya dengan pendidikan seseorang dapat merubah nasib," terangnya seperti dikutip dari laman UNY, Jumat (26/11/2021).

Drs. Aji Dedi Mulawarman dari Yayasan Bani Hasyim menyampaikan bahwa prinsip HOS Tjokroaminoto yaitu Satu buat semua, semua buat satu mengandung arti bahwa kehidupan yang aman akan tercipta jika pemerintahan memberikan kemuliaan dan keluhuran derajat manusia.

Untuk menghindari paham liberal yang jauh dari nilai- nilai luhur pendidikan di Indonesia dan bertolak belakang dari syariat Islam, maka kebudayaan menjadi sangat penting.

Baca juga: Filosofi Ki Hajar Dewantara Dipengaruhi 3 Tokoh Dunia

Tentu karena melalui pendidikan dan kebudayaan dapat tercipta relasi antara jiwa, masyarakat dan Tuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Edu
Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau