Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UM Surabaya: Tembakau Efektif sebagai Larvasida Nyamuk Aedes

Kompas.com - 28/11/2021, 16:56 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sudah banyak diketahui masyarakat jika kebiasaan merokok membawa dampak tak bagus untuk kesehatan.

Hal ini disebabkan karena kandungan karbon monoksidan dan tar di dalamnya. Namun demikian, tetap saja banyak orang tetap merokok dengan segala dampak buruk yang bisa saja mempengaruhi kesehatannya.

Dalam rangka memperingati hari kesehatan nasional tahun ini, Muhammadiyah Tobacco Control Network (MTCN) menyelenggarakan acara virtual talkshow bertema 'Gerakan Muhammadiyah dalam Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Generasi Bangsa'.

Acara yang dihadiri oleh Agus Suprapto (Deputi III bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Kependudukan) Kemenko PMK ini bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif dalam mengendalikan tembakau.

Baca juga: Perusahaan Tambang Ini Buka Lowongan Kerja bagi D4/S1-S2, Yuk Daftar

Olah tembakau jadi komoditas lain selain rokok

Selain itu kegiatan ini juga bertujuan mendorong pemerintah agar terus melakukan regulasi dan upaya-upaya pengendalian tembakau.

Salah satu hal yang menarik perhatian adalah wacana untuk mengolah tembakau menjadi komoditas lain selain rokok.

Dosen dan peneliti UM Surabaya Vella Rohmayani menerangkan, pentingnya mengolah tembakau menjadi komoditas lain yang lebih bermanfaat. Salah satunya adalah mengolahnya menjadi larvasida.

"Tembakau merupakan tanaman dengan efektifitas larvasida yang tinggi," ucap Vella Rohmayani seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Minggu (28/11/2021) 

Larvasida merupakan golongan dari pestisida yang dapat membunuh serangga belum dewasa
atau sebagai pembunuh larva.

Ekstrak tembakau bisa matikan larva nyamuk aedes aegypti

Menurutnya, karena penggunaan dosis rendah dari ekstrak tembakau sudah dapat menyebabkan kematian pada larva nyamuk Aedes sp yang merupakan vektor penular penyakit Demam Berdarah (DBD).

Selain itu larvasida tembakau ternyata juga efektif menyebabkan kematian pada larva Anopheles sp. dan Culex sp.

Baca juga: Pakar UGM: Stiker Add Yours di Instagram Rentan Jadi Modus Penipuan

Menurut Vella, data prevalensi atau kasus DBD di Jawa saat ini masih sangat tinggi. Sedangkan pengendaliannya masih menggunakan larvasida sintesis.

Hal ini ternyata memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia, lingkungan, serta dapat menyebabkan terjadinya resistensi.

"Menggunakan larvasida alami dari ekstrak tembakau akan jauh lebih aman dan lebih ramah lingkungan," tandas pakar parasitologi UM Surabaya ini.

Selain itu penggunaan larvasida alami sangat efektif membunuh larva nyamuk. Hal tersebut diharapkan dapat membantu menanggulangi penularan penyakit DBD, khususnya di provinsi Jawa.

"Larvasida dari tembakau terbukti bisa menjadi penganti larvasida sintesis atau abate," imbuhnya.

Baca juga: Begini 5 Tips Aman Gunakan Media Sosial dari Dosen UGM

Hal tersebut membuktikan bahwa tembakau bisa dimanfaatkan untuk sesuatu hal yang lebih bermafaat. Bukan hanya untuk rokok," pungkas Vella.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Banyak Kecurangan UTBK SNBT 2025, Orientasi Pendidikan Perlu Ditata Ulang

Banyak Kecurangan UTBK SNBT 2025, Orientasi Pendidikan Perlu Ditata Ulang

Edu
Kurikulum dan Magang Jadi Kunci Mahasiswa Arsitektur PresUniv Cepat Terserap Pasar Kerja

Kurikulum dan Magang Jadi Kunci Mahasiswa Arsitektur PresUniv Cepat Terserap Pasar Kerja

Edu
Prof. Adnan Hamid Dilantik jadi Pejabat Sementara Rektor UP

Prof. Adnan Hamid Dilantik jadi Pejabat Sementara Rektor UP

Edu
Besok Presiden Prabowo Akan Umumkan Kebijakan Pendidikan

Besok Presiden Prabowo Akan Umumkan Kebijakan Pendidikan

Edu
Kapan Pendaftaran SPMB 2025 Dimulai? Cek Jadwal Lengkapnya

Kapan Pendaftaran SPMB 2025 Dimulai? Cek Jadwal Lengkapnya

Edu
Mengapa Tanggal 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional?

Mengapa Tanggal 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional?

Edu
Guru Besar UI Ungkap Tantangan Krusial dan Solusi Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia

Guru Besar UI Ungkap Tantangan Krusial dan Solusi Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia

Edu
Prabowo Akan Umumkan Besaran Bantuan Guru Honorer saat Hardiknas 2025

Prabowo Akan Umumkan Besaran Bantuan Guru Honorer saat Hardiknas 2025

Edu
PPM Manajemen Dukung 'The Asian Banker Summit 2025' untuk Percepatan Transformasi AI Sektor Keuangan

PPM Manajemen Dukung "The Asian Banker Summit 2025" untuk Percepatan Transformasi AI Sektor Keuangan

Edu
Beasiswa Adaro Foundation 2025 Masih Buka, Raih Rp 850.000 Per Bulan

Beasiswa Adaro Foundation 2025 Masih Buka, Raih Rp 850.000 Per Bulan

Edu
Abdul Mu'ti Jadi Menteri Berperforma Tertinggi, Guru: Zaman Sebelumnya, Cukup Tertutup

Abdul Mu'ti Jadi Menteri Berperforma Tertinggi, Guru: Zaman Sebelumnya, Cukup Tertutup

Edu
Mendikdasmen Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Performa Tertinggi Versi IndoStrategi

Mendikdasmen Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Performa Tertinggi Versi IndoStrategi

Edu
Dedi Mulyadi Ingin Masukkan Anak Nakal ke Barak Militer, Perhimpunan Guru Beri Catatan

Dedi Mulyadi Ingin Masukkan Anak Nakal ke Barak Militer, Perhimpunan Guru Beri Catatan

Edu
Menderita Aritmia, Rasyiida Pakai Alat Pacu Jantung Saat Ikut UTBK SNBT 2025

Menderita Aritmia, Rasyiida Pakai Alat Pacu Jantung Saat Ikut UTBK SNBT 2025

Edu
Mendikdasmen Siapkan 2 Skema untuk Cegah Siswa Menyontek di Sekolah

Mendikdasmen Siapkan 2 Skema untuk Cegah Siswa Menyontek di Sekolah

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau