Maksudnya, orang tua membatasi penggunaan gawai dan pengelolaan emosi yang tepat. Karena, jika tidak dikontrol dengan tepat, bahaya dari gawai bisa berdampak serius pada tumbuh kembang anak.
Agar keempat kebutuhan dasar bagi anak usia dini itu bisa dilakukan, orang tua hendaknya menggunakan bahasa yang sederhana dan konkret dan disampaikan dengan penuh ekspresif.
“Gunakan cara-cara sesimpel mungkin dan dengan bahasa dan gaya yang menarik perhatian anak, “ ujar bunda Romi.
Ia juga mengingatkan, bahwa anak usia dini itu rentang konsentrasinya terbatas. Sehingga tidak bisa menerima paparan stimulasi yang berkepanjangan. “Perlu ada jeda beberapa waktu agar anak kembali semangat dan konsentrasi, “katanya.
Baca juga: Webinar IPB: Seperti Ini Pertolongan Pertama pada Gigitan Ular
Tidak kalah penting, anak usia dini itu bisa dikatakan peniru ulung. Karena itu, orang tua perlu mengajarkan dengan contoh serta menghindari labelisasi anak, seperti menyebut bodoh, tolol, dan lain-lain.
Agar kebutuhan dasar anak usia dini itu bisa tercapai sebaik-baiknya, Bunda Romi memberikan beberapa tips atau panduan bagi orang tua, yaitu :
Rutin memantau tumbuh kembang anak. Hal itu bisa dilakukan melalui keaktifan di layanan seperti posyandu, klinik kesehatan ibu dan anak dan unit kesehatan lainnya;
1. Lakukan stimulasi melalui berbagai aktivitas di rumah sesuai karakteristik perkembangan anak.
2. Lakukan sinergi dengan satuan Pendidikan seperti PAUD.
3. Lakukan komunikasi efektif sesuai usia.
4. Terapkan pola asuh efektif sesuai situasi dan kondisi yang dihadapi anak.
5. Terapkan pengawasan penggunaan gawai.
6. Kelola emosi orang tua dan ajarkan anak mengelola emosinya.
7. Bekali anak dengan berbagai kecakapan hidup.
8. Bekali anak dengan kemampuan mengatur diri sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.